Sukses

Gus Dur Bak Ensiklopedia Berjalan

Apa pun yang dibincangkan dengan Gus Dur memiliki makna. Ia bak ensiklopedia hidup, memiliki wawasan terbuka dan pandangan yang luas terhadap berbagai persoalan.

Liputan6.com, Jakarta: Wafatnya mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid bagaikan kehilangan ensiklopedia hidup. Betapa tidak, selama ini pria kelahiran 69 tahun silam itu dianggap sebagai guru bangsa yang memiliki pemikiran luar biasa. Tak akan jenuh jika berdialog dengannya.

Penghargaan tersebut disampaikan oleh mereka yang mengenal Gus Dur secara dekat. K.H. Mustofa Bisri atau Gus Mus, misalnya, selalu ada waktu untuk duduk berbincang dengan Gus Dur. Menurut Bisri, Gus Dur adalah sosok pribadi yang humoris. "Nggak banyak orang yang suka menertawakan diri sendiri," kenangnya, seperti dilansir Hot Shot SCTV, Sabtu (2/1).

Apa lagi yang biasa dibahas bapak dari empat putri ini? Mau bicara budaya, akidah Islam, atau politik. Ia tak akan keberatan dan selalu punya pandangan tersendiri. "Referensinya banyak," lanjut Bisri. Ini wajar, karena Gus Dur terbiasa bergumul dan belajar mengenai makna hidup.

Guruh Sukarnoputra pun mengakui pemikiran Gus Dur. Ia malah merasa memiliki banyak kesamaan dengan tokoh Nahdlatul Ulama itu. Salah satunya kesamaan pandangan politik. "Kami tidak setuju dengan amendemen UUD 45 yang sudah kebablasan," ujarnya. Ditambahkan Guruh, Gus Dur sering melakukan terobosan di era pemerintahannya.

Terobosan itu diakui seorang biksu Nyana Suryanadi. "Setiap kami mengadakan perayaan keagamaan, beliau selalu datang," kenangnya. Toleransi beragama itu juga ditunjukkan Gus Dur pada 1975, kala itu ia menjadi pionir dialog antara Islam dan Kristen. Satu tantangan yang harus dijawab seluruh elemen bangsa, maukah melanjut perjuangan Gus Dur?(OMI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini