Sukses

Naomi Campbell Terima "Berlian Berdarah"?

Aktris dan supermodel asal Inggris, Naomi Campbell mengakui dirinya menerima "berlian berdarah" yang diduga berasal dari mantan presiden Liberia, Charles Taylor.

Liputan6.com, New York: Supermodel Naomi Campbell dalam sidang kejahatan perang yang dituduhkan kepada mantan presiden Liberia, Charles Taylor, mengakui  pernah menerima berlian dari Taylor dan diduga merupakan "berlian berdarah" (blood diamond) . "Berlian berdarah" adalah sebutan untuk berlian yang berasal dari daerah konflik. Model asal Inggris ini bertemu Taylor dalam sebuah makan malam amal pada 1997 di Afrika Selatan.

Dalam sidang tersebut, Campbell mengaku pernah menerima sebuah kantong kecil berisi batu-batu berlian yang masih kasar yang dikirimkan dua orang yang diduga dikirim Taylor ke hotel tempat Campbell menginap. Pihak jaksa berharap dapat menunjukkan bahwa Taylor telah berbohong di bawah sumpah ketika dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memiliki atau menjual berlian apapun untuk mendukung persenjataan pemberontakan di Sierra Leone.

Sidang ini berkutat di seputar isu berlian berdarah yang menyita perhatian dunia internasional satu dekade lalu ketika penjualan berlian secara rahasia telah dijadikan sumber dana bagi perang sipil di Angola, Sierra Leone, dan Liberia. Dalam proses persidangan selanjutnya, saksi-saksi yang akan dihadirkan termasuk aktris Mia Farrow, yang mengetahui secara jelas mengenai hadiah tersebut karena Naomi Campbell sendiri yang memberitahunya. Selain itu, pengadilan juga akan memanggil Carole White, mantan agen Campbell, yang diperkirakan berada bersama Campbell ketika dua orang yang diduga diperintah Taylor datang memberikan berlian.

Pihak jaksa menganggap kesaksian ketiga wanita di atas sangat vital karena sejak awal persidangan, Taylor bersikukuh tidak pernah memiliki atau menjual berlian berdarah. Penuntut yakin Taylor menggunakan berlian-berlian tersebut sebagai "mata uang" untuk mendanai pemberontakan di Sierra Leone pada dekade '90-an lalu ketika puluhan ribu orang terbunuh, diperkosa, dan dimutilasi. Dakwaan terhadap Taylor dalam sidang ini termasuk pembunuhan, membentuk tentara anak-anak, meneror, dan memutilasi warga sipil.(CHR)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.