Sukses

"Unlawful Killing" Mencuri Perhatian di Cannes

Film dokumenter Inggris dengan judul Unlawful Killing menjadi salah satu film yang menarik perhatian media di Festival Film Cannes tahun ini.

Liputan6.com, Cannes: Film dokumenter Inggris dengan judul Unlawful Killing menjadi salah satu film yang menarik perhatian media di Festival Film Cannes tahun ini. Film ini menurut pembuatnya diklaim sebagai pencerahan atas sejumlah isu terkait kematian Diana, Princess of Wales di tahun 1997.

Ketika keterangan pers berlangsung saat pemutaran perdana, sutradara Keith Allen berkali-kali ditanya seputar bukti baru yang dipercayainya diungkap film ini. Namun Allen menolak untuk memberikan penjelasan seputar informasi yang menyebut kalau film ini didanai oleh pengusaha Mohamed Al Fayed, dengan mengatakan hal itu tidak perlu dijelaskan di dalam film karena bisa mengganggu jalan cerita.

Sebelumnya Conor Nolan, juru bicara Al Fayed mengatakan kalau mantan pemilik Harrods tersebut memberi dana sebesar £ 2,5 juta untuk membuat film dokumenter tersebut. Anak lelaki Al Fayed, Dodi, berada dalam satu mobil bersama Diana saat kecelakaan terjadi termasuk yang ikut tewas adalah supirnya Henri Paul. Sementara korban yang selamat, Trevor Rees-Jones, tidak dimasukan kedalam film ini.

Secara struktur Unlawful Killing sama seperti sejumlah dokumenter yang pernah dilihat di TV. Narasi dibacakan oleh Allen, terdiri dari gabungan potongan gambar, wawancara baru, grafis dan reka ulang di tempat kejadian dan proses pemeriksaan di London. Hanya musiknya saja yang terdengar sedikit seperti film bioskop, demikian ditulis BBC Indonesia, Sabtu (14/5).

Adegan lain yang memancing kontroversi adalah tayangan gambar grafis hitam putih yang menunjukan wajah Diana dan Dodi Al Fayed sesaat setelah kecelakaan mobil di Paris merenggut nyawa mereka. Tidak jelas apakah film ini akan ditayangkan di Inggris atau tidak. Tetapi sejumlah pengacara Inggris menyarankan agar sejumlah editorial diubah agar bisa dimasukan kedalam Festival Film London [baca: Film Dokumenter Diana "Menampar" Kerajaan Inggris].(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.