Sukses

Penjinak Bom Gugat "The Hurt Locker"

Seorang sersan Angkatan Darat Amerika Serikat mengggugat pembuat film nominasi penghargaan Oscar, The Hurt Locker, atas tuduhan mencuri cerita.

Liputan6.com, Michigan: Seorang sersan Angkatan Darat Amerika Serikat menuntut pembuat film nominasi penghargaan Oscar, The Hurt Locker, atas tuduhan mencuri cerita tentang dirinya. Demikian dirilis Reuters, Kamis (4/3).

Dalam jumpa pers, Sersan Jeffrey S. Sarver, mengatakan para pembuat film telah menggunakan cerita menegangkan tentang dirinya saat menjinakkan bom di
Irak tanpa persetujuannya. Sarver menambahkan, sebenarnya ia bersedia dengan senang hati menajdi konsultan bagi penulis skenario, Mark Boal, dan sutradara film, Kathryn Bigelow. Tapi ia mengaku tidak pernah diminta dan merasa ditinggalkan karena tidak mendapatkan kejelasan tentang haknya.

Sarver menambahkan kisah dirinya pernah ditulis di majalah Playboy dengan judul The Man in the Bomb Suit pada 2005. Artikel tersebut ditulis Boal, penulis skenario The Hurt Locker.

Sementara, pengacara Sarver, Geoffrey Fieger, mengatakan tokoh utama di The Hurt Locker, Will James, merupakan representasi kliennya karena menggunakan nama panggilan pribadinya, yaitu "Blaster One".

Namun, sehari setelah Sarver mengajukan gugatan, distributor film, Summit Entertainment, mengeluarkan pernyataan bahwa Hurt Locker merupakan cerita "fiktif" tentang perjuangan prajurit di medan perang. Reuters menulis, pendapatan kotor film The Hurt Locker diperkirakan sekitar 19 juta dolar AS atau sekitar Rp3,25 triliun.(YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.