Sukses

Satu Lagi Cerita Korban Ustad Guntur Bumi

Tak hanya Hans dan H. Dasril yang merasa tertipu dengan pengobatan ala Ustad Guntur Bumi (UGB).

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya Hans dan H. Dasril yang merasa tertipu dengan pengobatan ala Ustad Guntur Bumi (UGB). Satu korban lainnya, Ibu Misnah juga mengaku kesal lantaran berobat di tempat mantan suami Puput Melati tersebut.

Diakuinya, kala itu anaknya sedang sakit dan berobat ke UGB. Tiba-tiba ustad menyebut bahwa anaknya tersebut diguna-guna. Ia pun menawarkan solusi untuk persoalannya tersebut.

"Saya tunggu di tempat berobat dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam baru masuk. Anak saya sakit mata, pas dicek sama ustad katanya, 'Oh ini kiriman dari orang, mau dibuang nggak? Orang mau kirim ke ibu tapi jadi kenanya ke anak ibu'," ujar Misnah menirukan ucapan UGB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2014).

Tak hanya itu, UGB juga meminta pasien untuk melakukan kurban seekor kerbau berharga puluhan juta. "Saya disuruh basuh kepala, keluar belatung-belatung dari kepala taruh di nampan. Ustad bilang penyembuhannya harus kurban. Katanya Ustad, kurban kambing nggak bisa," kata Misnah.

"Akhirnya ditawarkan kerbau Rp 75 juta, Rp 65 juta, Rp 55 juta, dan paling murah Rp 25 juta. Saya bilang saya ngga punya uang. Sampai akhirnya turun jadi Rp 20 juta," sambungnya.

Seolah tak ingin kehilangan pasien, UGB pun meminta Misnah untuk membayar dengan uang tunai Rp 15 juta dan emas 10 gram miliknya. Namun sayang, bukannya sembuh, justru kondisi anak tersebut malah semakin parah setelah dikucuri air jeruk nipis.

"Ustad tanya saya punya emas nggak. Saya nggak bohong ada emas, saya kasih 10 gram ke ustad. Kalau uang ada di rekening Rp 15 juta, itu disuruh transfer. Saya diantar sama asistennya ke rumah. Mata anak saya dikucuri pakai jeruk nipis oleh asistennya. Katanya semua pengobatan pakai itu," ucap Misnah.

"Eh, itu besoknya malah biru dan bengkak. Akhirnya ke RS Cipto Mangunkusumo buat dioperasi. Jadi kerugiannya Rp 15 juta dan emas 10 gram," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.