Sukses

Karl Lagerfeld Gelar Peragaan Busana di 'Pasar Swalayan'

Bagi Karl Lagerfeld, pasar swalayan adalah seni pop masa kini. Ia pun menggelar peragaan busana di 'pasar swalayan'

Liputan6.com, Paris Biasanya seorang perancang busana ingin menggelar peragaan busana di tempat-tempat mewah dengan tema yang spesial dan glamor, namun berbeda dengan perancang busana berikut ini.

Seperti yang dilansir dari VOAIndonesia, Senin (10/3/2014), Karl Lagerfeld, perancang busana yang telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan busana ternama ini mengadakan peragaan busana dalam 'pasar swalayan'.

Bukan tanpa sebab Karl Lagerfeld mengadakan peragaan busana dalam 'pasar swalayan'. Ia berusaha ingin membawa para konsumen kembali ke kehidupan nyata dengan mempersembahkan koleksi terbarunya untuk pekan mode Paris dalam pasar swalayan Chanel.

"Bagi saya, pasar swalayan adalah seni pop masa kini," ujar Lagerfeld, usai pertunjukan, meski ia mengaku sangat jarang pergi ke pasar swalayan.

Gedung prestisius di Paris, Grand Palais, tempat rumah mode Perancis itu biasa mengadakan pertunjukan yang glamor, kali ini diisi dengan lorong-lorong panjang berisi pasta, keju, saus, sabun cuci dan produk sehari-hari lainnya dengan merk Chanel.

Dengan mendorong kereta belanja berwarna terang dan berpura-pura saling bergosip, para model mengambil produk-produk dengan label lucu-lucuan, seperti botol bir Coco, anggur putih Chateau Gabrielle dan krim susu Chanel, sedangkan yang lainnya membawa keranjang logam berhiaskan logo khas Chanel.

Koleksi Lagerferd yang terbaru untuk musim gugur atau dingin itu dipenuhi jaket wol yang dipadu dengan celana lurus dan sepatu olahraga berwarna terang. Beberapa model juga membawakan jaket olahraga lari terbuat dari wol dan celana ketat berwarna merah muda mengilat.

Desainer asal Jerman itu mengatakan Chanel telah menciptakan lebih dari 500 label berbeda dan menaruh lebih dari 100.000 barang di 'pasar swalayan' tersebut, yang akan diberikan untuk amal.

Lebih lanjut, suasana saat itu sempat kacau karena Lagerfeld membuat kesalahan dengan mengatakan kepada hadirin mereka boleh mengambil produk-produk tersebut.

Alhasil, banyak orang berlomba-lomba mengambil barang, sampai petugas keamanan harus turun tangan. Di pintu keluar, tas para tamu harus digeledah untuk mencari barang curian tersebut. Namun salah satu editor mode berhasil membawa pulang keset Chanel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.