Sukses

Violla Wu Berharap Kasus Pencabulan di JIS Segera Selesai

Sebagai mantan siswi JIS, Violla Wu berharap kasus pencabulan di sekolahnya terungkap sejelas-jelasnya.

Liputan6.com, Jakarta Kasus pencabulan terhadap seorang anak TK di Jakarta International Scholl (JIS) menjadi perhatian dan keprihatinan mendalam bagi masyarakat Indonesia. Tak terkecuali bagi artis dan pebisnis Violla Wu yang merupakan mantan siswa JIS. Violla berharap kasus pencabulan tersebut bisa terungkap sejelas-jelasnya.

"Aku dengarnya miris banget. Baca beritanya saja aku nggak tega, apalagi korbannya anak masih TK dan sampai kena herpes. Itu biadab banget," ujar Violla, saat dihubungi via telpon, Sabtu (19/4/2014).

Violla menjadi siswi SMA di JIS pada tahun 2009. Selama tiga tahun sekolah di sekolah elit tersebut, bintang sinetron Ranum itu mengaku tak pernah mendengar ada kasus pelecehan seksual seperti itu. Ia pun sempat tak percaya ketika pertamakali mendengar ada kasus sodomi terhadap seorang anak TK.

"Waktu masih sekolah, aku merasa aman banget. Nggak pernah dengar ada kasus seperti itu. Malah aku sering pulang malam, baca-baca buku dan berkumpul sama teman. Karena di sana aman banget. Nggak semua orang bisa masuk di JIS, termasuk sopir yang menjemput siwa. Aku hampir nggak percaya ada kasus ini," sambung Violla.

Violla mengutuk kasus pencabulan tersebut dan berharap pihak berwajib bisa mengungkap sejelas-jelasnya kasus tersebut. Wanita yang sempat mengaku berpacaran dengan Denny Sumargo itu juga berharap pelaku pencabulan dihukum seberat-beratnya.

"Aku ingin masalah ini cepat selesai. Aku pikir kasus ini bukan cuma kasus pencabulan biasa. Aku harap semuanya bisa terungkap dengan jelas agar nama JIS kembali bersih. Sebagai mantan siswa, saya sedih dengar kasus ini, nama JIS jadi sangat tercoreng" kata Violla.

"Aku juga mengutuk keras pelaku sodomi itu karena sudah benar-benar merusak masa depan anak itu. Berharap keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan untuk menyelesaikan semua. Saya juga berharap pihak JIS meminta maaf kepada korban," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini