Sukses

Girl Band Baru Asuhan SM Entertainment Tuai Kontroversi

Girl band terbaru bentukan SM Entertainment bernama Red Velvet meraih popularitas dan kontroversi di saat yang bersamaan.

Liputan6.com, Seoul Agensi ternama SM Entertainment memperkenalkan group idol terbaru bernama Red Velvet. Di bawah asuhan manajemen yang membesarkan berbagai group idol ternama mulai dari Super Junior, girls Generation, f(x) hingga EXO, Red Velvet pun langsung dilirik penggemar.

Wajah jika popularitas pun langsung direngkuh Red Velvet. Sayangnya, kemunculan Red Velvet juga diikuti dengan berbagai kontroversi, termasuk lagu single debut bertajuk Happines.

Videoklip Happiness yang dirilis Red Velvet dianggap menyindir warga Jepang. Beberapa simbol yang secara tak langsung digambarkan  dalam videoklip happiness disebut-sebut mencela Jepang.

Salah satunya, adegan di video Happiness saat personel Red Velvet berdiri di belakang kliping koran yang  sedikit menyebutkan tentang tragedi Hiroshima dan Nagasaki 1945 silam.

20140801_RedVelvet_Happiness_02

(Personel Red Velvet dengan latar belakang koran yang menunjukkan tragedi pemboman di Jepang tahun 1945)

Tulisan di koran tersebut terbaca, "Sekutu Meminta Jepang Menuruti Perintah." Selain itu, lirik lagu Happiness yang megambarkan kebahagiaan dianggap bertolak belakang dengan background gambar videoklip.

Selain itu, Red Velvet juga dianggap plagiat duo indie adal Korea Selatan yang telah eksis 201 3silam. Setelah melakukan perjanjian beberapa waktu lalu, keduanya akhirnya memutuskan untuk sama-sama menggunakan nama Red Velvet tanpa saling mengganggu kegiatan masing-masing.

Bahkan, logo yang dimunculkan SM Entertainment rterhadap Red Velvet juga dianggap mencontek merek koper ternama Italia. Publik un seru membicarakan masalah ini di media sosial.


Akhirnya, SM Entertainment pun memutuskan untuk menedit beberapa materi di videoklip Red velvet. Yuk, simak videoklip terbaru Red Velvet yang telah mengalami perubahan"

(berbagai sumber/Des/Fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini