Sukses

Kasus Iklan Dipenjara, Bona Paputungan: Keluarga Saya Nangis

Bagi pengacara, kasus pemakaian foto untuk iklan tanpa izin adalah kasus serius.

Liputan6.com, Jakarta Bona Paputungan mengaku sangat terganggu dengan sebuah iklan layanan masyarakat yang memasang foto dirinya yang tengah dipenjara. Bona mengaku, gara-gara foto tersebut, keluarga besarnya malu dan menangis.

"Yang pasti keluarga saya yang di Kotamobagu tidak terima. Ada yang menangis, kok foto saya yang dipenjara dibuat iklan," kata Bona Paputungan, saat dihubungi via telpon, Selasa (9/9/2014) malam.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah iklan layanan masyarakat tentang informasi mengenai UU No, 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi terpampang di sebuah SPBU Pertamina di Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kotamobagu sejak Juni 2014. Di iklan tersebut terpampang wajah Bona Paputungan yang tengah dipenjara.

Pengacara Bona Paputungan, Muhammad Zakir tengah berencana mensomasi Polres Kotamobagu dan Pertamina Kotamobagu. Jika somasi tersebut tak ditanggapi, mereka siap melanjutkan ke langkah hukum berikutnya. "Karena ini bukan kasus main-main. Klien saya sudah dipermalukan dengan iklan tersebut," kata M. Zakir.

Sementara itu, Sekjen Hidupkan Masyarakat Sejahtera, Hardjuno Wiwoho menyayangkan Bona Paputungan mendapatkan hinaan seperti itu. Menurut Hardjuno, Bona yang dikenal berkat lagu Andai Ku Gayus Tambunan itu seharusnya bisa lebih dihormari karena ia selama ini dikenal sebagai penyanyi yang selalu menyuarakan anti korupsi.

"Apalagi saya dan Bona sedang road show tentang penegakan anti korupsi. Saya butuh sosok Bona yang baik di mata masyarakat. Sebagai sahabat, saya minta adanya permintaan maaf pihak yang bertanggungjawab atas iklan tersebut. Saya harap iklan tersebut juga bisa diturunkan," ujar Hardjuno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.