Sukses

Suho EXO Disebut Anak Pengkhianat yang Anti-Pemerintah Korea

Ayah Suho `EXO` dituduh sebagai pelaku makar yang anti pemerintah-Korea. Benarkah itu?

Liputan6.com, Seoul Suho dikenal sebagai personel EXO. Sebagai idola, sepak terjang hingga kehidupan hingga keluarganya akan selalu menjadi perhatian publik.

Kali ini, ayah Suho yang tengah menjadi buah bibir. Ayah Suho dituduh sebagai pelaku makar yang anti pemerintah-Korea. Benarkah itu?

Netizens atau pengguna web sempat membahas jika ayah Suho yang merupakan seorang profesor dari Universitas Soonchunhywang di Korea merupakan simpatisan pro-Jepang, diwartakan Soompi.



Sedikit cerita, Korea pernah menjadi sebagian wilayah Kekaisaran Jepang mulai tahun 1910 hingga tahun 1945. Saat masa penjajahan Jepang, kehidupan rakyat Korea sempat menderita.

Meski Jepang membangun jaringan jalan raya dan komunikasi modern, tetap saja rakyat Korea yang terjajah merasa menderita. Penjajahan Jepang terhadap Korea berakhir dengan penyerahan Jepang kepada Blok Sekutu pada tahun 1945 pada akhir Perang Dunia II. Hingga akhirnya Korea kemudian dibagi atas Korea Utara dan Selatan.

Ayah Suho yang bernama Kim Yong Ha mengusulkan hukum yang mengatur pensiun pegawai negeri sipil Korea. Ia dikenal dengan pemikiran agresifnya yang meminta pemerintah mereformasi sistem pembayaran untuk pensiunan PNS.

Ia juga kerap kali memberikan kritik kepada pemerintah Korea. Pemikiran ayah Suho tersebut rupanya tak berjalan mulus, hingga ada yang memfitnahnya dengan menyebutnya sebagai pengkhianat.

"Ada beberapa orang yangtak menyukai pemikiran yang saya ajukan kepada pemerintah. Mereka mengatakan hal yang tidak-tidak tentang diri saya. Cerita tersebut tidak hanya mempengaruhi reputasi saya saja, tapi juga mempengaruhi anak saya juga (Suho)," ujar Kim Yong Ha, dilansir dari Korea Times, Kamis (13/11/2014).

Akhirnya, Kim Yong Ha membawa melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib. Ia meminta polisi mengusut pelaku penyebaran fitnah yang membuat nama besar dan anaknya tercemar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.