Sukses

Tak Cuma Ahok, Artis-artis Ini Berseteru dengan FPI

Tak Cuma Ahok, Artis-artis Ini Berseteru dengan FPI

Liputan6.com, Jakarta Perseteruan panas antara Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) memanas. Keduanya pun saling melapor. Perseteruan FPI ternyata tak hanya dengan pejabat. FPI diketahui juga kerap berseteru dengan beberapa artis dari dunia entertainment. Beberapa di antaranya pun harus maju ke pihak yang berwajib alias saling lapor Polisi. Berikut di antaranya.

 

Baca juga:

Cerita Artis yang Mengaku Bertemu Nyi Roro Kidul

6 Artis Ini Keturunan Pahlawan Nasional

Seramnya, 6 Artis Seksi Ini Pernah Alami Kesurupan

Cerita 6 Artis yang Pernah Alami Pelecehan Seksual

4 Artis Ini Suka Nonton Film Porno Lho

6 Misteri Pernikahan Jessica Iskandar

5 Fakta Wow dari Sony Wakwaw, dari Pemulung Jadi Jutawan

5 Artis Cantik Ini Memikat Hati Keluarga Presiden RI




* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jonas Rivanno


1. Jonas Rivanno

Persoalan bermula ketika Jonas dan Asmirandah tidak mengakui adanya pernikahan secara Islam. Jonas yang diketahui sudah menjadi mualaf membantah kabar tersebut. Sampai akhirnya dia tidak bisa mengelak lagi. Dianggap sudah mempermainkan agama Islam, Jonas Rivanno pun membuat murka FPI Depok.

Sampai akhirnya, FPI Depok membuktikan janjinya melaporkan Jonas Rivano kepada pihak berwajib. Pelaporan tersebut didasarkan atas dasar dugaan penistaan agama, dan kebohongan publik yang disampaikan lewat media karena membantah mualaf, dan menikah dengan Asmirandah.

Lebih lanjut, Idrus mengaku khawatir kasus Jonas berdampak luas, dan bisa ditiru masyarakat lain. Idrus mengklaim miliki 10 bukti kuat untuk membantah seluruh pernyataan Jonas.

"Berpura-pura masuk Islam biar dapat Muslimah. Seminggu sudah menikah mengaku tidak Islam. Ini bumerang. Saya rasa ini harus dilaporkannya di Polres Depok, karena menjadi Islam-nya di Depok. Kalau hukum tidak aspiratif, FPI akan seret Jonas," jelas dia.

Kuasa Hukum FPI Depok, Papang Sapari, mengatakan, Jonas seharusnya bisa dijerat dengan pasal UU ITE karena telah menyebarkan kabar bohong di media serta membuat masyarakat resah.

3 dari 6 halaman

2. Ahmad Dhani


2. Ahmad Dhani

Permasalahan pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani dengan FPI berawal ketika Dhani dianggap melecehkan umat Islam dengan pemakaian logo Allah dalam album Dewa 19. Yang membuat FPI marah adalah logo tersebut diinjak-injak saat Dewa melakukan konsernya.

"Persoalannya penggunaan logo Allah ini tidak digunakan sebagaimana mestinya," ungkap A. Yusuf Amir, pengacara FPI. FPI juga menilai antara logo dan lagu Laskar Cinta tidak bertalian. Lagu tersebut sama sekali tak mencerminkan napas Islam. "Memuncaknya logo ini dijadikan alat panggung dan diinjak-injak," tambah dia. FPI menuntut Dewa meminta maaf kepada umat Islam lewat media massa dan menarik seluruh peredaran kaset dan compact disc-nya.

Sementara Dhani membantah dirinya dan Dewa telah sengaja melecehkan Islam. Menurut dia, itu semua berlangsung tanpa sengaja. Dhani menyayangkan jika FPI menilai sebaliknya. Sampai akhirnya kasus ini sampai ke kepolisian namun kasusnya bisa didamaikan dengan Dhani yang mengubah logo dalam album Dewa tersebut.

4 dari 6 halaman

3. Anjasmara


3. Anjasmara

Pesinetron Anjasmara juga sempat berseteru dengan FPI. Cerita berawal ketika foto-foto Anjas dalam kondisi seperti bugil menjadi bahan sebuah pameran di tahun September 2005. FPI pun sempat melaporkan Anjas hingga menjadi tersangka.

Tak sendiri, suami artis Dian Nitami tersebut ditemani teman wanitanya yang juga berpose seperti bugil, Issabele Yahya. Keduanya juga sudah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.

Saat pameran tahunan CP Biennale di Museum Bank Indonesia, salah satu karya seni yang dipamerkan adalah pose bugil Anjasmara dan Issabelle Yahya yang berjudul 'Pinkswing Park'. Foto yang banyak menyita perhatian itu kemudian diprotes FPI. Pameran CP Biennale 2005 ditutup, pihak yang terlibat dilaporkan oleh FPI ke Polda.

5 dari 6 halaman

4. Erwin Arnada



4. Erwin Arnada

Kemunculan majalah Playboy Indonesia membuat marah FPI. Alhasil mereka pun melaporkan Pemimpin redaksi (pemred) Majalah Playboy, Erwin Arnada. Beberapa model yang gambarnya ada dalam majalah tersebut juga ikut dilaporkan, di antaranya Kartika Oktavini Gunawan dan Andhara Early.

Mereka dijerat pasal 282 KUHP mengenai pelanggaran kesusilaan. Kasusnya sendiri sempat masuk ke Pengadilan dan membuat Erwin harus mendekam di balik jeruji besi dalam beberapa kali proses persidangan.

6 dari 6 halaman

5. Ruhut Sitompul


5. Ruhut Sitompul

Artis yang juga politisi Ruhut Sitompul juga pernah merasakan perseteruan dengan FPI. Awalnya dimulai saat rapat dengar pendapat soal penyelenggaraan konser Lady Gaga di Senayan.

Rapat awalnya berjalan dengan damai, sejumlah perwakilan FPI dan FUI mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan alasan penolakan konser Lady Gaga. Ruhut Sitompul yang mewakili fraksi partai Demokrat berbicara yang membuat rapat mulai memanas. Ruhut yang diminta untuk menyampaikan pendapat soal konser Lady Gaga malah membahas masalah anarkis yang dilakukan ormas seperti FPI.

“Dalam negara Pancasila ini, pemerintah sah harus kita dukung, dan jangan coba-coba bertindak anarkis,” tegas Ruhut. Perkataan Ruhut itulah yang akhirnya memicu emosi perwakilan FPI dan FUI dalam rapat. Alkhattath Sekjen FUI langsung merespon dan mempertanyakan maksud dari pernyataan Ruhut tersebut.

Karena kondisi rapat yang mulai memanas, rapatpun akhirnya ditutup. Bukannya tenang, salah satu anggota FUI yang juga merupakan Ketua Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Alfian Tanjung langsung menghampiri Ruhut setelah rapat ditutup.

"Apa maksud Anda bicara seperti itu?” teriak Alfian. Ruhut pun menjawab pertanyaan itu dengan percaya dirinya. “Ini (Gedung DPR) rumah saya, saya berhak mengatakan apa saja. Itu hak konstitusi saya,” jawab Ruhut dengan nada yang tidak mau kalah.

Untuk menghindari adanya amuk masa, Ruhut pun diamankan ke ruang sekretariat Komisi III DPR oleh petugas Pamdal DPR. Ruhut dimasukan ke ruangan tersebut agar tidak ada aktivis FPI dan FUI yang mengetahuinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini