Sukses

Lola Amaria Kaget Dibuatkan Diskusi Perjalanan Kariernya

Dalam acara yang digelar selama 3 hari itu, juga diputar film-film Lola yang dibuat sejak tahun 2006 lalu.

Liputan6.com, Jakarta Lola Amaria tak menyangka jika sahabatnya membuatkan sebuah perjalanan karirnya di dunia film sebagai sutradara. Apalagi, dalam salah satu rangkaian acaranya dibuat sebuah diskusi mengenai perjalanan kreatif seorang Lola Amaria.

"Aku sih nggak nyangka ya. Sahabat aku Mas Gunawan kan sempat main ke rumah dan bilang mau buat kayak gini. Ya aku sih senang saja, tapi karena memang kurang promosi, jadi kurang begitu banyak yang hadir. Nantinya akan coba diulang lagi, dengan waktu yang lebih panjang, mungkin bisa melibatkan kampus-kampus," ujar Lola saat ditemui di Paviliun 28, Jl Petogogan, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015).

Dalam acara yang digelar selama 3 hari itu, juga diputar film-film Lola yang dibuat sejak tahun 2006 lalu. Film-film tersebut antara lain, Betina, Minggu Pagi di Victoria Park, anubari Jakarta, Kisah 3 Titik, Negeri tanpa Telinga dan Inerie.

Lola pun menanggapi ringan mengenai acara yang memuat mengenai perjalanan karirnya di dunia film. Dirinya menganggap belum menjadi orang besar di dunia film.

"Saya padahal belum apa-apa. Saya belum banyak bikin film. Karena mas Gun teman saja saya mau. Tapi saya senang karena karya saya sudah diapresiasi," kata Lola.

Dengan acara ini, Lola pun semakin semangat untuk terus membuat karya-karyaya di dunia film. Apalagi, beberapa karyanya memang terbilang beda dengan beberapa film yang ada saat ini.

"Zaman sekarang memang bikin film sulit, ide yang ada dan orisinil memang sulit, padahal banyak banget ide original yang ada dan diambil dari novel-novel. Kalau saya, bikin film tetap mengambil ide dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Lola.

Diakui oleh Lola jika film-film yang dibuatnya memang kurang mendapatkan banyak perhatian. Maklum, cerita yang diangkat Lola dalam filmnya memang berbeda dengan film kebanyakan. Namun meski begitu, dirinya merasa bangga karena filmnya tetap menjadi investasi di kemudian hari.

"Film itu kan investasi di masa depan. Beberapa film saya juga disimpan di beberapa library di Amerika Serikat dan Australia," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini