Sukses

Dikritik, Serial Fiksi 'Abad Kejayaan' Perbaiki Diri

Pada episode-episode awalnya, cerita fiksi serial Abad Kejayaan mencoba memperkenalkan figur-figur yang muncul dalam cerita.

Liputan6.com, Jakarta Setelah dikritik serial fiksi 'Abad Kejayaan' yang tayang di ANTV mulai memperbaiki diri. Sebelumnya, beberapa ulama NU dan Korps Muballigh Jakarta (KMJ) sempat meminta penjelasan ke ANTV. Mereka juga merespon positif upaya ANTV dalam membenahi dan mengawasi programnya melalui swa-sensor (self censorship) visual, dialog, dan adegan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

"Dari penjelasan tersebut, kami menilai manajemen telah berusaha melakukan segala hal yang diperlukan agar tayangan ini sesuai dengan nilai-nilai pemirsa di Indonesia,” ujar Ketua Umum KMJ Kyai Muhammad Shobari.

Pada episode-episode awalnya, cerita fiksi serial Abad Kejayaan mencoba memperkenalkan figur-figur yang muncul dalam cerita, termasuk keberadaan pendamping-pendamping Raja Suleiman yang di antaranya berasal dari wilayah taklukannya. Cerita serial ini kemudian akan berkembang pada season lanjutannya ke depan dengan lebih banyak menghadirkan nuansa drama rumah tangga dengan latar belakang menggambarkan semangat Sultan melakukan pembebasan banyak negara dalam rangka dakwah.

“Kami melihat ANTV telah berusaha menjaga figur Raja Suleiman dalam tayangannya, sehingga memang terlihat lebih baik dibandingkan yang kami saksikan di youtube”, tambah Kyai M.Shobari.

Sekretaris KMJ Miftah Mahfud menambahkan, serial 'Abad Kejayaan' yang ditayangkan ANTV memang berbeda dibandingkan yang ada di youtube atau DVD bajakan yang diperjualbelikan dengan bebas. Perbedaan dimungkinkan karena proses swa sensor dilakukan manajemen dengan ketat dan hati-hati.

Kendati demikian, lanjut Shobari, KMJ berharap ANTV ke depan tetap lebih berhati-hati dalam memilih dan menayangkan program untuk ditayangkan. Sebaiknya ada pengawasan yang ketat bagi tiap program sebelum ditayangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.