Sukses

Miliki Wajah Cantik, 5 Artis Ini Kerap Berperilaku Jahat di TV

Gracia Indri, Dinda Kanya Dewi, Cut Meyriska, Zora Vidyanata dan Helsi Herlinda kerap memerankan tokoh jahat.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki wajah cantik, tubuh yang seksi ternyata tak menjamin perilaku akan menjadi baik. Dalam sebuah peran, perilaku jahat ini disebut antagonis. Beberapa artis cantik ini pun kerap kali membintangi peran-peran jahat.

Akibat peran jahatnya itu, seringkali mereka dibenci orang. Berikut daftar beberapa artis yang punya 'sifat jahat' itu.

Baca juga:

Punya Anak Remaja, Artis-artis Ini Masih Terlihat Seksi

5 Pengantin Baru Ini Sempat Alami Keguguran

Cerita Artis-artis Cantik yang Tiba-tiba Berhijab

Cerita Artis yang Pernah Jadi Tukang Sebelum Terkenal

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Gracia Indri

1. Gracia Indri

Gracia Indri kerap memainkan peran antagonis dalam beberapa sinetronnya. Namun meski begitu, pemilik nama asli Gracia Indria Sari Sulistyaningrum itu justru menikmati peran-peran jahat yang diterimanya di sinetron.

"Antagonis halal kok, nggak ada yang perlu ditakutkan lagi. Itu rezeki dari Tuhan. Nggak enak kan saingan sama Shireen Sungkar kalau main protagonis," ujar Gracia.

Wanita kelahiran 14 Januari 1990 ini menyadari jika dirinya tak bisa lepas dari peran-peran sebagai orang jahat sejak pertama kali muncul di dunia akting yakni sinetron Bidadari. ‘Waktu main sinetron Bidadari saja aku masih kecil kan, sudah antagonis. Jadi efeknya sampai sekarang, langganan antagonis,’ katanya.

Lalu bagaimana dengan reaksi di sekitarnya terkait dengan peran jahat yang dilakoninya? "Aku sendiri menikmati setiap peran dan karakter yang aku mainkan. Nggak khawatir sama sekali," katanya.

3 dari 6 halaman

2. Dinda Kanya Dewi


2. Dinda Kanya Dewi

Di balik wajahnya yang cantik, Dinda Kanya Dewi kerap memainkan peran-peran jahat atau antagonis. Yang terkenal adalah ketika Dinda memerankan Mischa di sinetron Cinta Fitri.

"Di industri televisi seperti sinetron, memang saya sering mendapatkan peran antagonis, masih dipercaya dengan peran itu. Buat saya nggak apa-apa, saya maksimalkan (peran) yang dikasih kepada saya," katanya.

Sejujurnya, Dinda bosan dengan peran antagonis. "Namun untungnya, di film layar lebar dan FTV saya biasanya mendapatkan peran yang baik-baik," imbuhnya. Akan tetapi peran baik-baik itu dinilai tidak cocok baginya oleh sebagian orang.

"Karena label antagonis sudah melekat, kadang-kadang penonton televisi atau sinetron khususnya bilang, 'Aduh, enggak cocok banget, deh jadi orang baik. Mungkin saya terlalu lekat dengan peran antagonis, ya," katanya.

4 dari 6 halaman

3. Cut Meyriska


3. Cut Meyriska

Berawal dari model, Cut Meyriska mengawali perannya di dunia akting dengan membintangi sinetron Suci. Itulah pertama kali dirinya menjalani syuting striping dengan memerankan sosok yang antagonis.

Berbagai sinetron sudah dibintanginya, antara lain Kepompong, Arti Sahabat, dan Kau yang Berasal dari Bintang. Dari berbagai peran yang dilakoninya, kebanyakan memang antagonis.

"Berbagai peran, baik antagonis dan protagonis, sudah pernah aku lakukan. Memang kebanyakan antagonis, tapi protagonis juga ada," ujar pemilik nama lengkap Cut Ratu Meyriska itu.

Hingga akhirnya Cika mendapatkan peran sebagai Karin (Hello Kitty) dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri (CHSI).  Menjalani peran Karin yang seorang psyco tentu tidak mudah. Tapi ia bersyukur banyak yang mau membantunya hingga ia bisa memerankan tokoh Karin dengan baik.

"Kadang pulang syuting sudah malam. Sampai rumah marah-marah. Mungkin karena capek. Sampai Mama bingung dan bilang, kenapa Karin-nya dibawa-bawa sampai ke rumah, sih?,” ungkapnya dengan tertawa geli.

5 dari 6 halaman

4. Zora Vidyanata


4. Zora Vidyanata

Aktris Zora Vidyanata memang senang mendapatkan peran antagonis. Namun, kadangkala peran tersebut berdampak langsung dalam kehidupan nyata. Saking gemasnya, Ibu-ibu yang menonton aktingnya di sebuah sinetron, kadang menyubit atau mencakarnya katika bertemu di suatu acara.

"Pernah dicubit sama ibu-ibu. Apalagi kalau ada event. Di daerah itu kan masyarakatnya lebih antusias banget yah. Jadi, mereka suka nyakar atau cubit," ujarnya.

Namun, wanita kelahiran Pontianak, 31 Desember 1984 itu, tidak mempermasalahkannya. Meskipun, cubitan ibu-ibu itu membuat tubuhnya sakit. Malahan, sebaliknya. Ia merasa senang karena aktingnya dinilai berhasil.

"Sakit sih. Tapi nggak apa-apa, aku senang banget. Berati peran aku berhasil," ujarnya


6 dari 6 halaman

5. Helsi Herlinda



5. Helsi Herlinda

Peran antagonis begitu melekat pada sosok Helsi Herlinda. Bertahun-tahun berakting di sinetron, Helsi selalu dipercaya untuk memainkan peran yang berhubungan dengan orang-orang jahat.

"Sebenarnya aku sehari-hari itu protagonis. Cuma masalahnya, kalau aku marah, penonton pada ikut geregetan," ucap Helsi.

Saat ini, Helsi tengah mencoba untuk melepas imej antagonis yang selalu mengikuti dirinya dalam setiap peran-perannya. Ia diketahui tengah terlibat dalam sebuah penggarapan film musikal berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Berbeda dengan peran-peran sebelumnya, bintang sinetron Bawang Merah Bawang Putih itu diplot menjadi sosok yang baik dan cenderung protagonis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.