Sukses

Sutradara Anggap `Avengers: Age of Ultron` Seperti Mimpi Buruk

Joss Whedon selaku sutradara Avengers: Age of Ultron, menganggap proses syuting sekuel film superhero terlaris itu bak sebuah mimpi buruk.

Liputan6.com, Los Angeles Penantian fans terhadap film superhero Avengers: Age of Ultron yang bakal tayang beberapa bulan lagi, ternyata menyisakan banyak cerita dan kesan tersendiri bagi para kru. Malahan, belakangan ini Joss Whedon selaku sang sutradara menganggap proses syuting sekuel film superhero terlaris itu bak sebuah mimpi buruk.

Dilansir dari Comic Book Movie belum lama ini, Whedon meluapkan semua hal-hal yang membuatnya tegang saat diwawancarai oleh laman SFX. Diakuinya bahwa Avengers: Age of Ultron cukup menantang dan tidak mudah untuk dilaksanakan. Sampai-sampai, ia enggan menyutradarai film ketiga The Avengers yang dibagi menjadi dua bagian, Avengers: Infinity War.

"Tembak saya di wajah! Itu adalah mimpi buruk. Saya merindukan film sederhana seperti Serenity! Ini adalah aksi juggling paling, paling sulit yang pernah saya lakukan," ungkapnya secara terus terang.



Meskipun terdengar kurang menyenangkan, namun sang sutradara sempat memberikan komentar serupa setelah The Avengers pertama dirampungkan. Sehingga, ada kemungkinan ia bakal kembali terlibat dalam franchise Marvel Cinematic Universe untuk judul lain.

Menjelaskan tentang tim Avengers di dalam sekuelnya ini, Whedon menambahkan, "Mereka karakter yang sangat berbeda. Kesenangan dalam Avengers adalah mereka benar-benar tidak berada di ruangan yang sama. Ini tidak seperti X-Men yang semuanya disiksa oleh hal yang sama dan memiliki kostum yang serupa."

Dilanjutkannya, "Mereka (Avengers) hanya ada di seluruh tempat. Dan itu sulit. Jujur, ini sesulit semua hal yang pernah saya lakukan, dan saya belum pernah bekerja sekeras ini semenjak saya memiliki tiga acara (serial TV) yang mengudara."



Selain itu, Whedon juga berbicara mengenai Hulk yang hingga hari ini belum direncanakan untuk memiliki film baru. Akan tetapi fans bakal melihat peran sang raksasa hijau sangat penting di dalam film ini layaknya sebuah film solo.

"Ada lebih banyak adegan Hulk di film ini daripada yang ada di film pertama kemarin. Tapi apa yang membuat saya bersemangat adalah kami mengambil adegan filmnya dengan sangat berbeda. Saya menjalankan banyak kamera, saya menembakkan lensa panjang, yang tidak biasanya saya lakukan," ungkap Whedon.



Beberapa adegan Hulk pun diperkirakan telah dibuat seperti film dokumenter, hingga para penggemar merasakan tampilan yang lebih realistis saat sang raksasa beraksi. "Apa yang saya sukai adalah kami memiliki kesempatan, karena kami masuk dengan pernyataan misi ini, untuk mengambil gambar Hulk seperti sebuah karakter dalam film, dan bukan seperti, 'Lihatlah apa yang kami miliki!' Kami memiliki 'lebih dari itu' - 'Hulk' yang buram ada di sana! Potongan, pengambilan gambar yang sangat cepat," akunya.

"Semuanya bukan seperti, 'Kami membangun Hulk sehingga kalian akan melihatnya dalam adegan yang lama, full frame, sepanjang waktu ini!' Kami benar-benar harus membuat dia sebagai salah satu karakter di dalam film. Dan itu adalah sebuah hadiah," tandasnya.

Setelah Avengers: Age of Ultron tayang pada 1 Mei 2015, Ant-Man menutup tahap kedua franchise untuk dirilis pada 17 Juli 2015. Tahap ketiga dibuka oleh Captain America: Civil War yang rencananya dirilis pada 6 Mei 2016 dan diperkirakan menjadi debut perdana Spider-Man beraksi dengan superhero lain. (Rul/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini