Menelusuri Kisah 5 Film Saint Seiya

Saint Seiya: Evil Goddess Eris (1987)

Sebelum sampai pada cerita filmnya, konflik dalam serial Saint Seiya mencuat ketika anak-anak yatim piatu dipilih untuk menjadi Saint atau pendekar konstelasi bintang. Mereka yang layak kemudian mengenakan zirah perunggu untuk bertarung setelah menguasai kekuatan kosmos.

Konsep manga dan televisi beralih dari turnamen perebutan zirah emas, pencurian terhadap hadiah tersebut, hingga misi untuk menyelamatkan Saori Kido yang diracun setelah dirinya didaulat sebagai sosok Athena.

Misi penyelamatan jiwa Athena membuat beberapa Saint seperti Pegasus Seiya, Dragon Shiryu, Andromeda Shun, Cygnus Hyoga, dan Phoenix Ikki harus pergi ke Sanctuary demi bisa menemukan sosok yang bisa menyembuhkan Saori. Mereka harus mendaki tangga untuk berhadapan dengan 12 Saint Emas demi bisa menemukan sang penyembuh.

Meskipun bersifat independen dari kisah televisi, namun film pertama berjudul asli Saint Seiya: Jashin Eris atau Saint Seiya: Gekijoban (Saint Seiya: The Movie) ini, bertempat setelah proses perjalanan melelahkan para Saint Perunggu dari Sanctuary.

Dalam film ini, Seiya telah menguasai indera ketujuh. Bersama Hyoga dan Shun, ia mengunjungi Star Children Academy. Di situlah mereka berkenalan dengan seorang pegawai bernama Eri yang ternyata menyukai Hyoga.

Tak diduga, pada suatu malam Eri malah dirasuki oleh Eris, sesosok Dewi Perselisihan. Eris pun menculik Saori alias Athena agar bisa menghisap energinya. Di situlah, Eris menantang Seiya dan kawan-kawan untuk pergi ke Kuil Dewi-dewi sembari menyiapkan anak buahnya untuk menghadang para Saint Perunggu itu.

Saint Seiya: The Heated Battle of the Gods (1988)

Berjudul asli Kamigami no Atsuki Tatakai, film ini memiliki dasar cerita dari kisah manga dan menjadi sangat populer setelah ditayangkan. Kisahnya bertumpu pada para Saint yang terlibat pertempuran setelah mengunjungi tempat bernama Asgard.

Saking populernya, serial anime yang mengusung kisah seputar Asgard pun digarap. Namun, cerita ini memiliki alur yang pakemnya berada di luar kisah asli manga.

Konflik film bermula kala Hyoga menghilang setelah menyelamatkan seorang pria yang menyebut kata Asgard saat berada di Siberia. Saori, Seiya, Shiryu, dan Shun yang tak mendapat kabar dari Hyoga, akhirnya bertolak menuju Asgard.

Setibanya di sana, mereka pun berhadapan dengan para Saint Dewa. Lagi-lagi, nyawa Saori terancam setelah penguasa tempat itu, Saint Dolbar dan tangan kanannya, Loki menawannya. Alhasil, pertempuran Seiya dan kawan-kawan dengan Saint Dewa pun tak terelakkan.

Saint Seiya: Legend of Crimson Youth (1988)

Film ketiga dengan judul asli Saint Seiya: Shinku no Shonen Densetsu ini, merupakan salah satu judul pertama dengan durasi sepanjang 75 menit. Dua film sebelumnya hanya memiliki durasi sepanjang 45 menit.

Kisah dalam film ini memanas setelah sosok Saint Corona bernama Phoebus Abel yang mengaku sebagai kakak Athena, mengancam akan menghancurkan umat manusia yang dianggap sebagai hukuman sifat korupsi di atas Bumi sejak dahulu kala.

Abel pun mencabut tugas Seiya dan kawan-kawan sebagai penjaga Saori. Alhasil, ia mengajak tiga Saint Corona dan Saint Emas yang telah tewas seperti Gemini Saga, Cancer Deathmask, Capricorn Shura, Aquarius Camus, dan Pisces Aphrodite untuk mengganti tugas Saint Perunggu.

Tindakan Abel semakin tak masuk akal setelah Athena memberontak. Ia mengirim arwah adiknya itu ke sebuah tempat bernama Elysion. Setelah mengetahui insiden itu, para Saint Perunggu langsung menyerbu Abel. Film ini bertempat setelah kisah utama bertema Poseidon.

Saint Seiya: Warriors of the Final Holy Battle (1989)

Dalam kisah film berjudul asli Saint Seiya: Saishu Seisen no Senshitachi ini, karakter antagonis bernama Lucifer menjadi fokus utamanya. Setelah ia berkunjung ke Sanctuary, para bawahannya mengenyahkan para Saint Emas yang masih hidup.

Athena pun menghampiri Lucifer untuk berdamai, namun kedatangannya itu penuh resiko hingga membuatnya berada dalam bahaya. Para Saints Perunggu kemudian harus datang untuk menyelamatkan Athena sambil mengalahkan anak buah Lucifer.

Di tahun yang sama dengan pemutaran film ini, serial anime Saint Seiya mengakhiri masa tayangnya di televisi Jepang pada 1 April 1989. Selanjutnya, kisahnya dilanjutkan dalam bentuk OVA pada 2002 hingga akhinya sebuah film baru dirilis pada 2004.

Saint Seiya: Heaven Chapter -Overture- (2004)

Dijadikan sebagai anime lepas keempat sekaligus terakhir dari kisah Seiya, film berjudul asli Saint Seiya: Tenkaihen Joso Overture ini mendompleng kesuksesan seri OVA Hades - Chapter Sanctuary sekaligus menjadi lanjutan dari kisah utama bertema Hades.

Anime berdurasi 85 menit ini dibuka dengan kondisi Seiya yang mengejutkan, yaitu lumpuh dan koma setelah berhadapan dengan Hades. Kakak perempuan Saori, Dewi Artemis lalu mengunjungi Bumi sambil menagih tugas Saori sebagai pemimpin Sanctuary.

Demi perdamaian Bumi, Saori pun menjalankan tugasnya sebagai Athena dengan pergi ke Sanctuary yang lagi-lagi membuat dirinya terancam. Ternyata, semua hal itu adalah bagian dari rencana busuk Artemis demi bisa menjadi Penguasa Bumi.

Akhirnya, semua bergantung pada Saint pelindung Athena untuk menyelamatkan Saori dan Bumi dari cengkeraman Artemis bersama pasukannya. Dalam film ini, cerita lebih berfokus pada Seiya dan Saori, sementara Saint Perunggu lain tidak banyak ditampilkan. Ending anime ini dirasa menggantung oleh para penggemar beratnya. (Rul/Feb)