Sukses

Putri Indonesia 2015 Kecewa Dibandingkan dengan Miss Indonesia

Pemberitaan yang ditampilkan memang berkonotasi memojokan Anindya Kusuma Putri.

Liputan6.com, Jakarta Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri, menjadi sorotan di media sosial lantaran sebuah artikel trivia di salah satu majalah nasional. Artikel trivia itu berisi beberapa pertanyaan dan ia pun dibandingkan dengan Miss Indonesia 2015, Maria Harfanti. Merasa tak suka dibandingkan, Anin --sapaan Anindya Kusuma Putri-- pun kecewa dengan media tersebut.

Sebelumnya, pada 25 Februari 2015 lalu, Anin mengaku diwawancara seorang wartawati media tersebut di Hotel Sheraton Bandara Cengkareng. Dalam kesempatan tersebut, wartawati tersebut menyampaikan jika ia membawa pertanyaan titipan di luar pertanyaan inti dari salah satu temannya yang juga wartawan Tempo.


Anindya Kusuma Putri dan Maria Harfanti

Ia hanya mengatakan bahwa pertanyaan tersebut hanya bersifat 'iseng' saja, sehingga Anin pun yang kala itu masih menemani Miss Universe 2014, Paulina Vega tidak menanggapi secara serius atau memikirkan benar-benar jawabannya.

"Saya hanya diberitahukan bahwa ini pertanyaan titipan dan untuk artikel trivia, tapi tidak dijelaskan jika ini akan dibandingkan," ujar Anin kepada Liputan6.com, Minggu (19/4/2015).

Pemberitaan yang ditampilkan memang berkonotasi memojokan Anin. Beberapa pertanyaan ditujukan untuk kedua wanita cantik tersebut. Sayangnya, jawaban Anin lebih banyak tidak tahu, berbeda dengan Miss Indonesia 2015.

Salah satu pertanyaan yang diajukan media tersebut adalah, 'Apa ibukota Provinsi Papua Barat?` Anin sendiri menjawab Timika, sedangkan Maria menjawab Manokwari. Ada juga pertanyaan mengenai siapa pencipta lagu Indonesia Raya. Maria menjawabnya dengan benar yakni Wage Rudolf Supratman, sedangkan Anin menjawab, "Duh apa ya? Bentar..bentar, pass deh."


Setelah dinobatkan menjadi Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri harus menunda skripsinya lagi.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri K. Wardani juga mengaku terkejut. Pihak Yayasan Puteri Indonesia pun merasa kecewa karena wawancara dilakukan tanpa adanya persiapan. Putri juga kecewa karena wartawan tersebut mengajukan pertanyaan dengan mengajukan etika jurnalisme yang benar.

"Padahal sebagai Mahasiswi Fakultas Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Anin tergolong siswi yang cerdas. Hal ini terbukti dari beberapa kegiatan bertaraf Internasional yang pernah diikutinya seperti SSEAYP dan bahkan sebagai PRESIDEN AIESEC Universitas Diponegoro," ungkap Putri K Wardani.(Dit/Mer)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini