Sukses

Au Lorun, Film Dokumenter Perjuangan Wanita Membuat Tenun

Film Au Lorun bisa dinikmati di ajang Plaza Indonesia Film Festival Celebrating Women di XXI Plaza Indonesia mulai 26-29 Mei 2015.

Liputan6.com, Jakarta Kain tenun merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia. Bukan hanya sekedar penyandang tubuh, tapi memberi makna bagi identitas diri seseorang lewat warna dan motif.

Namun sebelum tenunan itu menjadi sebuah kain, banyak orang yang tidak tahu bagaimna proses pembuatannya. Apalagi, kini sudah jarang wanita Indonesia yang mau menenun seperti leluhurnya dulu.

Hal itulah yang mengetuk Dodid Widjanarko untuk membuat film dokumenter berjudul Au Lorun. Film tersebut mengangkat kisah wanita Flores yang memperjuangkan tenunan mereka yang sangat terkenal.

"Saya nggak bisa membayangkan kalau tidak ada lagi ibu-ibu yang menenun. Dari kapas terus jadi benang, sampai akhirnya ditenun. Perjuangan ibu-ibu ini yang saya angkat," kata Dodid ditemui di acara Plaza Indonesia Film Festival Celebrating Women di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Film Au Lorun menceritakan tentang empat perempuan yang tergabung dalam sanggar Lepo Lorun di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Mereka adalah Alfonso Horeng, Mama Gonda, Mama Elizabeth dan ibu guru Memi.

Empat wanita itu berkisah mengenai dunia tenun yang mereka geluti dan mengajak kita melihat sehelai kain tenun ikat yang mampu merangkum jejak kisah peradaban manusia, yang memiliki makna mendalam di kehidupan sehari-hari.

Dalam film tersebut mereka menjelaskan satu demi satu tahapan dalam pembuatan kain tenun ikat yang sarat dengan pakem adat dan doa. Film Au Lorun bisa dinikmati di ajang Plaza Indonesia Film Festival Celebrating Women di XXI Plaza Indonesia mulai 26 Mei sampai dengan 29 Mei 2015. (fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.