Sukses

Ending Man of Steel Jadi Pemicu Konflik Batman v Superman

Kehancuran kota Metropolis yang menjadi ending Man of Steel, bakal menjadi pemicu konflik di film Batman v Superman: Dawn of Justice.

Liputan6.com, Los Angeles Kehancuran parah di film Man of Steel hingga menewaskan lebih dari ribuan orang tak bersalah di kota Metropolis, ternyata bakal dijadikan sebagai penyebab utama marahnya sang Manusia Kelelawar di Batman v Superman: Dawn of Justice.

Dilansir dari Ace Showbiz, Senin (6/7/2015), ending kontroversial dalam Man of Steel yang rilis 2013 lalu, memang berdampak buruk bagi franchise Superman. Mulai dari kritik negatif oleh para pengamat, hingga penjualan tiket bioskop yang tak terlalu banyak.

Beberapa penggemar berat Superman pun mengkritik gaya penyutradaraan Zack Snyder yang dianggap terlalu berlebihan dalam mendramatisir adegan pertempuran akhir. Sehingga, sosok sang pahlawan yang dimainkan Henry Cavill itu terasa kurang heroik.

Neal Adams beberkan hal-hal janggal dalam dua film Superman terakhir, yaitu Man of Steel dan Superman Returns.

Namun dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Zack Snyder dengan tenang mengungkapkan bahwa tingkat kehancuran di film Man of Steel ternyata sangat dibutuhkan demi film kolaborasi antara Batman dan Superman itu.

Zack awalnya sempat terkejut mengetahui banyak penggemar yang kaget dengan adanya kerusakan dahsyat di Man of Steel. "Saya terkejut karena itulah tesis Superman bagi saya, kalian tidak bisa memiliki superhero yang beraksi di sekitar kita tapi tidak ada konsekuensinya," ujar sang sutradara.

Maka, tidaklah mengherankan jika para penggemar terkejut atau bahkan mengkritik kerusakan yang disebabkan oleh Superman dalam pertempurannya melawan Zod (Michael Shannon) di Man of Steel.

Kehancuran kota Metropolis yang menjadi ending Man of Steel, bakal menjadi pemicu konflik di film Batman v Superman: Dawn of Justice.

Bagi superhero sekelas Superman, bertarung dengan Zod di Metropolis tanpa memperhatikan kehancuran, tampaknya menjadi sebuah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Namun, ada sisi lain yang bisa dipelajari oleh para penggemar dari tragedi itu.

Seperti halnya sebagian besar fans DC, sepertinya Batman (Ben Affleck) malah lebih murka dengan kesalahan yang diperbuat Superman dalam pertempuran akhir film Man of Steel.

Ben Affleck memberi petunjuk bahwa hal tersebut menjadi bencana yang memicu pertempuran antara Superman dan Batman. Ia juga turut mengomentari konsekuensi dari pertempuran akhir Man of Steel.

Akhirnya trailer perdana Batman v Superman: Dawn of Justice sudah resmi dirilis oleh Warner Bros Pictures.

"Salah satu hal yang saya suka adalah ide Zack menunjukkan akuntabilitas dan konsekuensi dari kekerasan dan melihat bahwa ada orang-orang sungguhan di gedung-gedung tersebut," ujarnya.

Ditambahkan kemudian, "Dan pada kenyataannya, salah satu dari bangunan-bangunan itu adalah milik Bruce Wayne, sehingga dia tahu orang-orang yang meninggal di kejadian Black Zero itu," ujar Ben Affleck.

Sehingga, tidaklah heran jika dalam Batman v Superman: Dawn of Justice nanti, akan ada pertarungan yang serius antar superhero dikarenakan adanya banyak warga sipil yang tewas dalam musibah Black Zero.

Kehancuran kota Metropolis yang menjadi ending Man of Steel, bakal menjadi pemicu konflik di film Batman v Superman: Dawn of Justice.

Bahkan, bisa saja dari orang-orang yang tewas dalam kejadian mengenaskan itu beberapa di antaranya adalah teman-teman dan kolega Bruce Wayne. Sehingga, tidaklah berlebihan jika Bruce Wayne menjadi sangat marah dengan Superman. Alhasil, dari situlah konflik kedua pahlawan super paling tangguh itu dimulai.

Batman V Superman: Dawn of Justice bakal tiba di bioskop AS sejak 25 Maret 2016. Jesse Eisenberg tampil memerankan Lex Luthor, Jason Momoa sebagai Aquaman, dan Amy Adams bermain sebagai Lois Lane. (Rul/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.