Liam Hemsworth Mengaku Ciuman dengan Josh Hutcherson

Liputan6.com, Los Angeles Akting Liam Hemsworth di The Hunger Games: Mockingjay Part 2 nampaknya tidak main-main. Melalui mulutnya sendiri, sang aktor bahkan mengaku lakukan adegan yang mengejutkan bersama Josh Hutcherson.

Dilansir dari Ace Showbiz, Sabtu (11/7/2015), Liam Hemsworth melontarkan pernyataan yang dianggap fans sebagai spoiler cerita bagian terakhir film The Hunger Games itu saat mengaku telah melakukan adegan ciuman.

Tentu saja pernyataannya itu mengundang spekulasi banyak penggemar mengenai akhir cerita franchise film ini. Aktor 25 tahun itu membocorkan munculnya adegan tersebut saat tengah diwawancarai oleh E! News di ajang Comic-Con pada pekan lalu.

"Josh dan saya berciuman dalam film ini," ungkap aktor bertampang keren tersebut kepada reporter E! News. Aktor asal Australia itu mengatakan bahwa ia sangat ingin fans melihat adegan tersebut.

"Ini adalah adegan yang benar-benar epik. Saya senang jika para penggemar melihatnya," tambahnya. "Jika kalian berbicara tentang persamaan dan perbedaan antara buku dan film, itu salah satu darinya - Josh dan saya saling mencium," lanjutnya.

Selain Liam Hemsworth, aktris utama The Hunger Games: Mockingjay Part 2, Jennifer Lawrence pun turut hadir. Ia juga memberikan komentarnya perihal bagian akhir franchise, namun lebih kepada menyampaikan perasaannya.

"Saya tidak merasa hal seperti itu terjadi lagi," kata Jennifer merujuk pada perpisahan untuk karakternya, Katniss Everdeen. "Ia masih seperti bagian besar dari hidup saya. Film ini benar-benar mengubah hidup saya. Orang-orang di dalam hidup saya," lanjutnya.

"Kalian menantang saya. Aku mencintaimu. Saya berpikir perubahan yang terjadi dalam hidup saya begitu permanen yang saya pikir saya tidak akan pernah benar-benar mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Ia merasa seperti dia adalah bagian dari diri saya," pungkasnya.

Disutradarai Francis Lawrence yang menggarap film kedua dan ketiga, The Hunger Games: Mockingjay Part 2 siap tiba di bioskop pada 20 Desember 2015 di Amerika Serikat. (Rul/Mer)