Sukses

Kutukan Mencekam Ju-On Belum Berakhir di Indonesia

Meneruskan cerita dari film The Beginning of the End, Ju-On 4: The Final Cursed menjadi akhir dari rangkaian kutukan yang menghantui.

Liputan6.com, Jakarta Distributor Moxienotion kembali menghadirkan film horor Jepang di pertengahan tahun ini di Indonesia. Setelah sukses dengan Iron Ladies Roar dan Parasyte Part 2, kali ini mereka siap memanjakan para pencinta film untuk menikmati sekuel film Ju-On.

Meneruskan cerita dari film ketiga bertajuk The Beginning of the End di tahun 2014, Ju-On 4: The Final Cursed akan menjadi akhir dari rangkaian kutukan yang selama ini menghantui setiap karakternya. Ju-On 4: The Final Cursed bercerita tentang upaya Mai Ikuno untuk menemukan adiknya, Yui, yang menghilang secara misterius.

Yui sendiri adalah seorang guru sekolah dasar yang dinyatakan hilang setelah ia mengunjungi rumah salah satu muridnya. Pencarian Mai untuk menemukan jejak hilangnya Yui, dilakukan hingga mendatangi rumah murid yang bersangkutan. Ternyata murid tersebut diketahui bernama Toshio Saeki.

Meneruskan cerita dari film The Beginning of the End, Ju-On 4: The Final Cursed menjadi akhir dari rangkaian kutukan yang menghantui.

Namun pencarian itu tidak membuahkan hasil. Bahkan, hal-hal aneh mulai terjadi di sekitar Mai sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di rumah itu. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Mai menjadi korban yang sama dari kutukan yang telah menimpa Yui?

Sang sutradara, Masayuki Ochiai membawa film Ju-On 4: The Final Cursed dengan pendekatan berbeda dari film horror lainnya. Meskipun berangkat dari judul yang sama sebagai sebuah sekuel, namun di film ini Masayuki mencoba untuk menyeimbangkan faktor cerita dan hubungan antar karakter agar Ju-On 4: The Final Cursed tidak terkesan monoton sehingga sulit ditebak.

Meneruskan cerita dari film The Beginning of the End, Ju-On 4: The Final Cursed menjadi akhir dari rangkaian kutukan yang menghantui.

Masayuki sendiri terkenal sebagai sutradara dan penulis naskah handal, terutama di genre horor dan thriller. Beberapa karyanya seperti Infection (2004), Parasite Eve (1997) dan remake dari film horor Thailand bertajuk Shutter (2008) adalah contohnya. Ia juga memenangkan International Critics Award di Festival Film Gerardmer dan berada di peringkat ketiga Best Asian Film di ajang Festival Film Fantasia.

Kekuatan lain dari Ju-On 4: The Final Cursed adalah hadirnya para pemain yang cukup diperhitungkan sebagai bintang film yang sedang naik daun di Jepang. Sejumlah nama seperti Airi Taira, Renn Kiriyama, Nonoka Ono, Nozomi Sasaki, Misaki Saisho, hingga Kobayashi Kai, ikut berperan dalam film berdurasi 91 menit ini.

Banyak pemirsa Jepang yang mengeluhkan seramnya iklan film horor Ju-on: The Final. Pihak produksi pun melakukan perubahan.

Ju-On 4: The Final Cursed akan segera diputar serentak di Blitzmegaplex dan Platinum Cineplex seluruh Indonesia mulai 29 Juli 2015 mendatang.

Moxienotion adalah distributor film yang saat ini fokus membawa film-film dari Asia ke Indonesia. Sebut saja Black Butler, Ju-On, Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno, Rurouni Kenshin: The Legend Ends, Lupin The Third, Fatal Frame, Parasyte, Iron Ladies Roar, dan beberapa film lainnya. Selain itu, Moxienotion juga memegang lisensi untuk memutarkan screening spesial berupa film dokumenter atau konser perjalanan band maupun musisi, seperti Fool Cool Rock (One OK Rock) dan Over The L'Arc-en-Ciel. (Rul/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini