Artis-artis ini Tak Pernah Mimpi Bakal Jadi Terkenal

Nama komedian Dede Sunandar awalnya bukanlah siapa-siapa. Sampai akhirnya di beberapa penampilan, dirinya kerap muncul di layar kaca. Namun, penampilan Dede memang selalu menjadi pelengkap penderita. Dirinya kerap mendapat bully-an dari lawan mainnya.

Hal itu lah yang akhirnya membuat nama Dede dikenal. Pria yang mengawali karirnya sebagai office boy ini tak menyangka bisa terkenal seperti saat ini. Sejak kemunculannya di program Opera Van Java (OVJ), wajah Dede jadi sering menghiasi layar kaca.

Kini, Dede melebarkan sayapnya dengan bermain sinetron. Tak tanggung-tanggung dirinya pun menjadi pemeran utama di sinetron bertajuk Super Dede.

Ini sinetron pertama kali, bahagia, seneng. Kata keluarga, 'wih peran utama'. Terharu juga dipercaya sebagai aktor utama dan main sama aktor-aktor besar," ujar Dede.

Dirinya pun masih belum percaya kalau menjadi bintang utama dalam sinetron Super Dede. Ia pun kemudian mengungkapkan perasaannya. "Main di sinetron ini percaya nggak percaya sih, tiba-tiba saya disupport sama orang-orang yang dulu saya bantu. Kadang-kadang banyak yang komen," tandasnya.

 

Siapa yang tak kenal Sony Wakwaw, bocah 11 tahun pemeran anak-anak yang selalu mengenakan topi baret merah di sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah.

Dalam waktu sekejap, Sony Wakwaw yang awalnya hanya seorang anak pemulung, kini berubah menjadi artis cilik yang terkenal. Ia pun mengantungi honor yang luar biasa besarnya untuk anak seusianya, dari perannya tersebut. Apalagi ia baru saja dinobatkan sebagai Artis Cilik Paling Ngetop dalam SCTV Awards 2014 pada Sabtu (29/11/2014).

Sebelum dikenal sebagai artis seperti sekarang ini, Sony Wakwaw yang baru berusia 11 tahun ini, merupakan seorang juru parkir mobil dan motor di lokasi syuting `Emak Ijah Pengen ke Mekah` (EIPM), di kawasan Cibubur.

Ayah Sony berprofesi sebagai pemulung. Sony sering diajak ayahnya memulung dengan menggunakan gerobak.

Seringnya Sony berada di lokasi syuting menggoda para kru untuk mengajaknya syuting. Awalnya Sony tak diberikan beban banyak di EIPM. Ia hanya berteriak: "Bapak..." dengan gayanya yang khas dan juga mengucapkan kata: Wakwaw. Ternyata kata "wakwaw" menjadi populer dan jadilah Sony mendapat tambahan nama menjadi Sony Wakwaw.

Pertama kali main, Sony Wakwaw dibayar Rp 50 ribu. Karena saat itu Sony hanya tampil sebentar dan baru pertama kali main. Tak lama kemudian naik menjadi Rp 100 ribu, lalu naik lagi menjadi Rp 200 ribu.

Sekarang honor Sony Wakwaw sebagai pemain sinetron dihargai 1 juta Rupiah per episode. "Bayangkan saja, baru muncul kemarin sudah bisa mencapai angka segitu," kata  Emil G Hampp, sutradara EIPM saat dijumpai Liputan6.com di bilangan Cibubur, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Artinya dalam sebulan Sony Wakwaw mengantongi penghasilan sebesar 30 juta Rupiah.

Nama  Misca Fortuna mulai dikenal dalam aktingnya di sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah (EIPM). Artis cilik yang kerap dipanggil Si Mancung ini kini banyak dikenal oleh masyarakat. Dari bermain di sinetron pun kini Mischa ikut membantu perekonomian keluarganya.

Awal mula Mancung terjun ke dunia hiburan pun bermula ketika dirinya ikut dengan sang ibu yang juga seorang figuran sinetron. "Jadi sejak usia empat tahun dia sudah ikut saya sebagai ibunya. Jadi karena Mancung sering ikut jadinya sudah terbiasa syuting," ujar ibunda Mancung, Jecky Susilowati.

Kini Mischa mulai terjun ke dunia tarik suara. Dirinya pun mempelajari teknik mengolah vokal untuk menjadi seorang penyanyi yang bagus.

"Mancung prihatin lihat temen-teman nyanyi lagu-lagu orang dewasa. Saat ini lagu anak-anak sudah nggak ada lagi," ucap Mancung yang berusia 6 tahun ini.

Nama Tegar Septian dikenal sebagai mantan penyanyi jalanan. Namun kini, nama Tegar sudah banyak dikenal karena kualitas suaranya yang bagus. Dulu, Tegar memang hidup serba kekurangan. Namun saat ini kehidupan Tegar sudah berangsur membaik.

Ibunda Tegar, Ratna mengatakan jika dulu mereka hidup miskin di kampung tempat tinggalnya. Menurutnya, tak ada yang peduli dengan keluarga mereka. "Meremehkan keluarga Tegar. Menganggap keluarga Tegar gembel," kata Ratna.

Tak hanya itu, saat meminta tolong bantuan untuk sekadar makan, Tegar dan keluarga harus mendapatkan dengan perjuangan yang keras. "Kalau minta makan sama keluarga, harus nangis-nangis dulu," tutur Ratna mengenang masa susahnya.

Sekarang, Tegar telah menjelma menjadi penyanyi cilik yang terkenal. Ia juga kebanjiran job menyanyi, baik ke luar kota maupun di televisi. Penghasilan Tegar juga meroket.

Ia sekarang tinggal di apartemen megah. Ke mana saja ia pergi, selalu ditemani mobil mewah dan sejumlah asisten. Kehidupan Tegar telah berubah drastis. Tegar sangat bersyukur. "Sekarang semua orang ngaku-ngaku saudara," ucap ibunda Tegar.

Jika menyebut Caisar Aditya Putra, belum banyak kenal dengan nama itu. Namun dengan nama Cesar 'Keep Smile' barulah masyarakat mengenalnya. Namanya memang mulai dikenal saat Cesar membuat goyangan yang banyak diikuti oleh masyarakat.

Cesar menjadi buah bibir, baik di dunia maya maupun di media massa. Bahkan, goyangan Keep Smile ala Cesar sudah banyak yang menirukan dan diunggah di sosial media Youtube. Melihat hal tersebut, sebuah kesenangan tersendiri dirasakan Cesar.

"Buat saya itu positif, terima kasih banyak buat masyarakat yang sudah memberikan apresiasi buat saya. Ya seneng aja ada banyak yang ngikutin, saya nggak pernah mikir ke sana, tapi dampaknya kayak gini. Bersyukur banget," ujarnya.

Akibat seringnya dia muncul di televisi, wajahnya jadi dikenali banyak orang, sehingga kerap menjadi pusat perhatian. "Ternyata gitu ya, kalo jadi terkenal, dipanggil-panggil mulu. Apalagi waktu ke mall, ada aja yang minta foto, kayak gitu ya jadi artis," kata Cesar.

Namun kini Cesar memilih mundur dari dunia hiburan dan lebih menyibukan diri bersama dengan sang istri di dunia jual beli.