Sukses

Putri Indonesia 2013, Whulandary Herman Jadi PSK

Whulandary Herman, Putri Indonesia 2013, ditantang menjadi seorang PSK (Pekerja Seks Komersial) di layar lebar.

Liputan6.com, Jakarta Whulandary Herman yang dinobatkan sebagai Putri Indonesia pada tahun 2013, kini memiliki profesi lain. Dirinya ditantang menjadi seorang PSK (Pekerja Seks Komersial). Dia pun mengaku banyak yang tak mendukung.

Whulandary Herman yang Putri Indonesia 2013 tak malu mengakui tentang kegemarannya terhadap musik dangdut.

Tantangan tersebut diberikan lantaran dirinya kini menjajal kemampuannya dalam hal akting dengan terlibat di film layar lebar berjudul 'Bidadari Terakhir'. Film ini merupakan kisah nyata yang diangkat dari novel dengan judul yang sama, karangan Agnes Davonar.

"Film ini diangkat dari buku Agnes Davonar. Tantangannya aku jadi PSK. Ini tantangan berat buat aku, karena ini film pertama dimana aku yang basic-nya Putri Indonesia dituntut untuk menjadi seorang PSK. Dan jujur, awalnya banyak yang nggak mendukung," ungkap Whulandary saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (6/8/2015).

Whulandary Herman gunakan bahan alami untuk merawat kecantikannya.

Butuh waktu dua bulan baginya sebelum akhirnya menerima tawaran tersebut. Apalagi, peran yang akan dia jalani sangat ditentang oleh sang nenek. Dalam film ini, Whulandary berperan sebagai seorang PSK bernama Eva.

"Aku bahkan sampai baca novelnya tiga kali. Dan butuh waktu dua bulan, untuk mengiyakan peran ini. Bahkan nenekku nggak begitu senang aku ambil peran ini. Tapi ini adalah keputusan berdua, aku sama mama. Beliau mendukung," jelasnya.

Menurut Whulandary Herman, menjalankan pola hidup sehat memang butuh perjuangan.

Tak mau setengah-setengah dalam mendalami peran, Whulandary bahkan melakukan observasi secara langsung dan banyak berbincang dengan para PSK.

"Sejujurnya iya, aku sempat ke kawasan Kota selama dua bulan, sempat ngobrol banyak sama PSK di sana, bagaimana mereka menjalani pekerjaannya," pungkasnya. (Fac/Rul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.