Ashanty Nangis Ingat Masa Lalunya yang Pahit

Liputan6.com, Jakarta Ashanty tak bisa menahan kesedihannya ketika dipertemukan dengan sang ibu di sebuah acara televisi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (28/8/2015). Istri Anang Hermansyah itu teringat perjuangan orangtuanya yang membesarkannya di masa-masa sulit dan pahit.

"Kehadiran mama kejutan banget. Jadinya aku nangis, mamaku itu orang yang perjuangannya luar biasa banget. Dari aku kecil sampai aku besar, hidup sama mama. Banyak hal yang diperjuangkan buat aku. Kalau diingat-ingat jadi sedih," ucap Ashanty membuka cerita.

Penyanyi 30 tahun itu masih ingat betul ketika ayahnya menjadi korban penipuan. Saat itulah, semua aset yang dimiliki keluarga dijual habis. Bahkan, Ashanty yang tadinya sekolah diantar mobil pribadi, memutuskan untuk naik angkutan umum.

"Papaku kerja ke Unicef. Begitu pulang ke Indonesia papaku ditipu orang habis-habisan sampai semua yang kita punya harus dijual. Aku SD dan SMP biasa diantar naik mobil, pas SMA benar-benar nggak punya apa-apa," kata Ashanty.

"Mama malu banget mengantar aku, awalnya naik taksi cuma lama-lama kan mahal juga. Aku bilang ya sudah naik angkot saja. Mama nggak mau, takut aku ditertawakan teman-teman, kan SMA unggulan," kenang pelantun Dulu.

Tak hanya itu, masa-masa pahit Ashanty berlanjut saat ia menginjak bangku kuliah. Pemain film Romantini ini harus membayar biaya kuliah sendiri. Namun, Ashanty bersyukur berkat ujian berat yang didapat, kini ia bisa lebih kuat menjalani hidup.

"Mamaku sedih, empat anaknya merasakan hidup yang enak. Sedang anaknya yang paling kecil, itu aku merasakan hidup kayak gini. SMA selesai, kuliah aku bayar sendiri sampai aku selesai kuliah. Dapat uang sedikit-sedikit disimpan," tuturnya.

"Ya, itulah hidup nggak mungkin ada di atas terus, kadang di bawah. Mamaku nggak punya penghasilan, aku sekolah. Biar aku bisa lulus SMA mama jual barang-barangnya. Alhamdulillah dari situ mama mulai belajar agama," pungkas Ashanty. (Ras/Mer)