Sukses

Syuting di Turki, Ray Sahetapy Lakukan Ritual Ini

Akting sudah mendarah daging buat aktor senior Say Sahetapy.

Liputan6.com, Istambul Akting sudah mendarah daging buat aktor senior Say Sahetapy. Ada ritual khusus yang dilakukan Ray Sahetapy berkaitan dengan benda-benda kesayangannya setiap kali syuting di luar negeri.

Seperti saat ini, Ray Sahetapy yang tengah terlibat syuting film Romansa: Sunset Love In Istambul di Turki ini, tak lupa melakukan ritual `sakral`nya tersebut.

Ray Sahetapy (Liputan6.com/Rommy Ramadhan)

"Saya wajib membawa kain. Saya memang mengoleksi kain-kain tradisional. Nah, setiap kali syuting di luar Jakarta saya bawa beberapa kain itu," kata Ray Sahetapy, saat ditemui secara ekslusif di Surmeli Hotel, Istambul, Turki, Jumat (4/9/2015).

Kain-kain itu dianggap mampu membangkitkan dan menjaga moodnya. "Kain-kain itu saya pasang sekeliling kamar. Ada yang saya jadikan telapak meja. Bahkan gordyn jendela saya tutupi dengan kain yang saya bawa. Tujuannya supaya saya merasa ada di rumah. Hal ini sangat membantu saya dalam menjaga mood dan emosi. Bagi seorang aktor emosi itu sangat penting," papar Ray Sahetapy menjelaskan ritual uniknya itu.

Ray Sahetapy (Liputan6.com/Rommy Ramadhan)

Karena itulah Ray Sahetapy merasa tak nyaman kalau tidur berdua. "Bukannya nggak mau tidur bareng-bareng, tapi inilah ritual yang harus saya jaga supaya bisa berakting dengan baik. Saya lebih baik tidur sendiri meski di dalam kamar sangat kecil, daripada harus berdua di kamar yang besar. Karena saya bisa memasang kain-kain koleksi saya sesuka hati," ungkapnya sembari tertawa.

Ray Sahetapy (Liputan6.com/Rommy Ramadhan)

Kain-kain yang dimaksud Ray Sahetapy adalah kain-kain tradisional yang dibelinya saat berkunjung ke daerah. "Ada kain khas Bali, Lombok, Lampung, dan lain-lain. Saya tidak paham kain. Saya cuma membeli karena suka motifnya," akunya. 

Di film `Romansa: Sunset Love In Istambul` ini, Ray Sahetapy berperan sebagai ayah Vicky Shu. Film ini juga dibintangi oleh Ramon Y Tungka, Dikta Pradipta, dan Tistha Nurma. Meski mengambil lokasi di Turki, tapi film ini mengangkat budaya Palembang. (Rom/Mer)

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.