Sukses

Film Bulan Terbelah di Langit Amerika Tidak Dibelah Dua

Berbeda dengan 99 Cahaya di Langit Eropa , film Bulan Terbelah di Langit Amerika dipadatkan menjadi satu film saja.

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi novel laris siap rilis versi filmnya. Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Rais bakal rilis versi layar lebarnya. "Tidak akan dibagi 2, hanya satu film utuh," kata Hanum Rais tentang versi filmnya via e-mail pada Liputan6.com belum lama ini.

Menurut Hanum, berbeda dengan film pertama yang diangkat dari novelnya, 99 Cahaya di Langit Eropa yang meraup hampir 2 juta penonton, cerita Bulan Terbelah di Langit Amerika dipadatkan menjadi satu film saja. "Terlalu berbelit jika diulur menjadi 2 bagian. Karena ceritanya ada tegang, lucu, dan harunya", tambahnya.

Inti cerita dari film yang diproduksi Maximapictures ini tentang Islam di Amerika. Pengambilan gambarnya juga berlangsung di AS. Berbeda dengan film religi romansa lainnya, film Bulan Terbelah di Langit Amerika mengangkat isu Islamophobia di barat. Isu film ini sedang hangat menyusul kejadian Serangan Teror Paris baru-baru ini.

Foto syuting Bulan Terbelah di Langit Amerika. (dok. Hanum Rais)

Penggarapan film ini banyak dilakukan di Kota New York, dengan menghadirkan situs Gedung World Trade Center (WTC) pada tahun 2001 silam yang telah menjadi museum. Lewat surat elektroniknya, manajemen Hanum Rais mengatakan, dalam memproduksi film ini, toleransi antaragama dan antarbangsa sudah sangat kental terjalin, dapat kita lihat dari artis-artis papan atas Indonesia yang bermain dalam film ini pun berasal dari beragam agama dan budaya.

"Selain itu, film ini turut mengundang juga pemain-pemain Internasional di antaranya Hailey Franco, Nur Fazura, Yaron Urbas, Ray Reynolds, dan Hans de Krakker, seorang mualaf bule yang juga aktor Indonesia."

Foto syuting Bulan Terbelah di Langit Amerika. (dok. Hanum Rais)

Bulan Terbelah di Langit Amerika bercerita mengenai perjalanan Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) di New York. Bulan terbelah merupakan sebuah metafor terpecahnya perdamaian antara masyarakat Amerika Serikat dengan kaum muslim pasca-tragedi 9/11 (nine/eleven) atau tragedi 11 September 2001 .

Hanum, jurnalis yang behijab, mendapatkan tantangan dari atasannya untuk menuliskan berita bertema "Apakah dunia lebih baik tanpa Islam?". Pada kesempatan yang sama, Rangga, suaminya mendapatkan sebuah tugas dari Profesor Reinhad untuk mewawancarai Philipus Brown di New York, AS.

Perjalanan Hanum dan Rangga pun dimulai dan berbagai fakta tersembunyi di balik tragedi 9/11 mulai terungkap kebenarannya. Bulan Terbelah di Langit Amerika rilis mulai 17 Desember 2015 nanti di bioskop. (Ade/Feb)

 


 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.