Sukses

Indosiar Siapkan 2016 Mata untuk Operasi Katarak di Indonesia

Operasi katarak gratis ini akan dilakukan di 21 titik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Selain menyuguhkan tayangan menghibur dan mendidik, di hari ulang tahun yang ke 21 ini, Indosiar juga memberikan bantuan sosial di bidang kesehatan. Kali ini, Indosiar akan melaksanakan operasi katarak di 21 titik di Indonesia dengan jumlah mata 2016.

"Operasi katarak akan dilaksanakan di 21 titik, dengan jumlah mata 2016 yang akan kita laksanakan pada 9 Januari," kata Imam Sudjarwo selaku Direktur Utama PT Indosiar Visual Mandiri, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat (8/1/2016).

Ketua Kompolnas, Imam Sudjarwo (kiri) bersama Yeti Garnasih saat mengumumkan pembentukan panitia seleksi calon anggota Kompolnas, Jakarta, (8/1). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Operasi katarak ini akan menembus Museum Rekor Indonesia (MURI). "Dalam kegiatan ini, kami akan mendapatkan rekor MURI. Secara seremoni kami akan melaksanakannya di Mako Brimob, Kelapa Dua," sambung Purnawirawan Polri tersebut.

Selain itu, Indosiar juga akan merenovasi sekolah-sekolah yang rusak. Sejauh ini sudah ada enam sekolah yang telah terpilih. Berdasarkan keuangan yang ada, Indosiar berusaha untuk menambah jumlah sekolah yang harus diperbaiki.

"Tahun ini membantu sekolah, dengan program Sekolah Kita Indosiar, sudah ada enam sekolah dari donasi masyarakat, dan akan kami wujudkan untuk pembangunan. Beberapa hari yang lalu sudah kami resmikan Sekolah Dasar di Pandeglang (Banten)," terang Imam Sudjarwo.

Komjen Imam Sudjarwo (kiri) bersama Yeti Garnasih (kedua kiri) saat mengumumkan pembentukan panitia seleksi calon anggota Kompolnas, Jakarta, (8/1). Pansel akan segera melakukan seleksi anggota Kompolnas periode 2016-2020. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Alasan Indosiar merenovasi sekolah-sekolah rusak tak lain sebagai bentuk kepedulian dalam hal pendidikan. Imam Sudjarwo mengatakan jika pendidikan merupakan faktor utama untuk membangun masyarakat Indonesia yang cerdas dan berkualitas.

"Hal tersebut tentunya harus didukung dengan sarana dan pra sarana pendidikan. Negara yang besar diawali dari tingkat kecerdasan dan kualitas warga negaranya, sehingga bisa bersaing dengan negara lain," urai Imam Sudjarwo. (Fac/fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini