Sukses

Diancam Blacklist Masuk Indonesia, Leonardo DiCaprio Cuek

Leonardo DiCaprio membuat pemerintah Indonesia bereaksi setelah ia sempat mengkritik perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Liputan6.com, California - Nama Leonardo DiCaprio bisa mendunia karena kemampuan aktingnya yang tak perlu diragukan lagi. Selain itu, Leo juga merupakan sosok yang peduli pada lingkungan hidup. Dalam menerima kemenangan Oscarnya beberapa waktu lalu, Leo juga menyuarakan kampanye selamatkan lingkungan hidup. Dia juga singgah di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, beberapa waktu lalu, untuk melihat orangutan. 

Baru-baru ini, pemerintah Indonesia mengeluarkan ancaman untuk mencekal Leo terkait dengan beberapa unggahannya di Instagram. Namun, aktor berusia 41 tahun ini tampak tak terpengaruh sama sekali, ia bahkan terlihat bersantai menikmati suasana di Long Beach ePrix, California, Minggu, (3/4/2016).

Leonardo DiCaprio (gunungleuser.or.id)

Dikutip dari Daily Mail, pada Oktober 2015 lalu, Leo bergabung dalam sebuah organisasi bernama Formula E Sustainability Committee. Organisasi ini berfokus pada isu-isu lingkungan hidup.

Leonardo DiCaprio membuat pemerintah Indonesia bereaksi setelah ia sempat mengkritik perkebunan kelapa sawit di Indonesia, dan menyinggung masalah kehancuran hutan hujan yang bisa membahayakan satwa liar.

Menanggapi tulisan Leonardo, Heru Santoso, juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi di Kementerian Hukum dan HAM mengatakan, "Kami mendukung kekhawatirannya untuk menyelamatkan ekosistem Leuser. Tapi kita bisa blacklist dia untuk kembali ke Indonesia jika sewaktu-waktu dia masih memposting hasutan atau pernyataan yang provokatif di media sosialnya."

Leonardo Dicpario berencana untuk membuat mega fauna di di ekosistem Leuser. (dailymail)

Sementara itu, informasi terakhir dikatakan bahwa tidak ada ancaman deportasi atau pencekalan untuk Leonardo DiCaprio. Heru Santoso mengatakan, "Kalau dia melakukan tindak pidana baru dia bisa dideportasi. Kami tidak menerima laporan adanya pidana yang dilakukan Leonardo selama di Indonesia," ucap Heru kepada Liputan6.com (Ufa/Mer)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini