Sukses

Fakta-fakta di Balik 13 Hours:The Secret Soldiers of Benghazi

Film bertema perang 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi memiliki beragam fakta di balik layar. Apa saja itu?

Liputan6.com, Jakarta - Pecinta berat film perang, tentu sudah menyaksikan 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi yang telah tayang di Indonesia. 

Bila ditelusuri lebih dalam, cerita film ini didasari pada peristiwa serangan yang di Benghazi, Libya, pada 11 September 201 malam. Kala itu, beberapa prajurit Amerika yang berusaha mempertahankan staf kedutaan di Libya, tewas karena serangan organisasi radikal setempat.

 

Kisahnya terjadi pada saat gejolak politik di Libya sedang besar-besarnya. Alhasil, para prajurit harus sebisa mungkin menyelamatkan warga negara Amerika Serikat untuk bisa pulang kembali ke tanah kelahirannya. Tewasnya beberapa prajurit dan staf membuat warga Amerika berduka.

Ketika kisah ini diangkat dalam 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi, tak sedikit yang mengkritik kurang cermatnya sutradara Michael Bay dalam menggambarkan suasana pertempuran.

13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi. (rollingstone.com / Paramount)

Akan tetapi, film yang durasi aslinya empat jam dan dipotong menjadi 144 menit ini, mendapatkan nilai A dari CinemaScore. Meskipun begitu situs ulasan film lain kurang menyambut positif kehadiran 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi.

Selain adegan pertempuran yang cukup seru, film yang diambil dari kisah nyata ini juga memiliki sekelumit fakta menarik di dalamnya. Apa saja? Simak selengkapnya di halaman berikut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fakta 1 - 2

Aktor dan Tokoh Asli Berteman Baik

Aktor Toby Stephens yang memerankan Glen 'Bub' Doherty, ternyata adalah teman baik Jack Silva asli, yang dalam dalam film ini diperankan aktor John Krasinski.

Karakter Komik Marvel

Ada dua referensi komik Marvel dalam film ini. Pertama adalah Jack Silva yang dimainkan John Krasinski, dalam film ini terlihat mengenakan emblem Punisher di rompi anti peluru miliknya.

Selain itu, seorang anggota milisi Libya memanggil Jack Silva sebagai Captain America dalam sebuah penyerangan malam. Ternyata, John Krasinski merupakan salah satu aktor yang nyaris terpilih untuk menjadi bintang utama film Captain America: The First Avenger (2011).

3 dari 4 halaman

Fakta 3 - 4

Tentang Sean Smith

Tokoh Sean Smith yang tewas dalam film ini, merupakan seorang pecinta video game. Jenis yang paling ia gandrungi adalah multi-player online role-playing game (MMORPG) berjudul EVE Online. Dalam game tersebut, ia hampir memperoleh status legendaris sebagai karakter Vile Rat. Pasca kematiannya,ia diberikan penghormatan atau tribute dari komunitas online.

Fakta Mark Geist

Mark Geist salah satu tokoh selamat dari peristiwa Benghazi, yang dalam film ini diperankan oleh Max Martini. Dalam sebuah wawancara di program radio Mark Levin pada 18 Januari 2016, ia menyampaikan informasi seputar salah satu adegan dalam film.

Ia menyebutkan bahwa peluru mortar yang mengenai atap, memiliki radius untuk membunuh sejauh 21 kaki. Itu berarti, siapa pun yang berada dalam jarak tersebut dipastikan tewas. Sementara dalam film ini diperlihatkan hanya satu orang yang tewas.

Selain itu, Mark Geist juga mengatakan bahwa ia menyelinap ke lokasi syuting saat proses pembuatan sedang berjalan. Ia ke sana untuk menggantikan tempat Max Martini yang memerankan dirinya. Michael Bay tidak menyadari kehadirannya sampai Geist melihat ke arah kamera.

4 dari 4 halaman

Fakta 5- 7

Pernah Bertemu Sebelumnya

Aktor John Krasinski, David Denman, dan David Costabile pernah tampil dalam film The Office (2005). Krasinski memerankan Jim Halpert, Denman memainkan Roy, dan David Costabile tampil dalam The Office: The Banker (2010).

Aktor yang Batal Tampil

Mark Wahlberg awalnya menjadi aktor yang diunggulkan untuk memerankan Tyrone 'Rone' Woods. Namun sang aktor pada akhirnya menolak karena sudah memiliki komitmen dengan proyek lain.

Keputusan Michael Bay

Sebelum menerima proyek film 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi, sutradara Michael Bay juga pernah menyutradarai dua film drama berdasarkan kejadian nyata. Keduanya adalah Pearl Harbor (2001) dan Pain & Gain (2013).

Michael Bay mengatakan alasannya tertarik dengan film ini. Ia menyebut telah menggunakan veteran militer di semua filmnya, baik sebagai aktor maupun penasehat teknis. Ia merasa akan lebih unik jika dapat menceritakan kisah mereka.

Saat syuting di Malta, Michael Bay menggunakan kru film yang belum pernah bekerja bersamanya. Michael Bay mengklaim bahwa kru internasional sama-sama bekerja dengan sangat baik dalam menyampaikan cerita yang berpusat pada orang Amerika. Ia juga menganggap filmnya merupakan sebuah penghormatan untuk memperluas kisah ini..

Michael Bay awalnya ingin mengambil gambar dengan menggunakan film analog. Namun, Director Photography Dion Beebe ingin mengambilnya secara digital. Bay akhirnya menerima permintaan syuting secara digital. Hal itu disebabkan karena banyaknya jumlah adegan pada malam hari serta jadwal produksi yang ketat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.