Sukses

Akhirnya, Terungkap Alasan Saipul Jamil Menjual Mobil Mewahnya

Kakak tertua Saipul Jamil, Soleh Kawi, membantah terlibat dalam kasus penyuapan.

Liputan6.com, Jakarta Meski telah divonis tiga tahun dalam kasus pencabulan, namun masalah Saipul Jamil belum benar-benar selesai. Rabu (15/6/2016) kakak Saipul Jamil, Samsul Hidayatullah ditangkap KPK karena menyuap seorang panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara berinisial R, berkaitan dengan kasus pencabulan Saipul Jamil.

Kasus tersebut masih terus ditelusuri KPK dan bukan tidak mungkin Saipul Jamil menjadi tersangka baru. KPK mengungkap, uang suap yang diberikan pihak Saipul Jamil senilai Rp700 juta, meski yang tertangkap baru Rp250 juta.

 Kaka tertua Saipul Jamil, Soleh Kawi. (Desmond Manullang/bintang.com)

Menurut KPK, untuk mengumpulkan uang sebesar Rp700 juta, Saipul Jamil harus menjual rumah dan mobil mewahnya. Namun ketika dikonfirmasi mengenai penjualan mobil mewah untuk memberi suap, salah seorang kakak Saipul Jamil, Soleh Kawi membantahnya.

"Itu (jual mobil) untuk menutupi bayar penalti sama stasiun televisi, dan harus membiayai hidup dan karyawannya," kata Soleh Kawi, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Soleh Kawi juga membantah dikatakan ikut terlibat dalam kasus penyuapan. Anehnya, Soleh mengaku, hubungannya dengan Saipul Jamil dan Samsul Hidayatullah hanya sebatas hubungan darah. Padahal seperti diketahui, selama ini Soleh dikenal sebagai salah satu keluarga Saipul Jamil yang sangat aktif membela sang adik.

Kaka Saipul Jamil, Samsul Hidayatullah. [Foto: Fachrur Rozie/Liputan6.com]

"Saya, Samsul dan Ipul hanya hubungan darah. Tidak ada hubungan soal ekonomi dan uang dengan mereka. Saya enggak pernah tahu. Murni hanya soal hubungan darah saja," kata Soleh Kawi.

Mengaku tak tahu perihal suap menyuap, Soleh juga tak takut jika dirinya harus dipanggil oleh KPK untuk memberikan keterangan. "Saya enggak takut lah, saya kan juga bukan koruptor," terang Soleh Kawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.