Sukses

Tak Bermusuhan, Taylor Swift dan Katy Perry Kompak dalam Hal Ini

Taylor Swift dan Katy Perry telah terlibat perselisihan sejak lagu "Bad Blood" rilis di muka publik tahun 2014 lalu.

Liputan6.com, Los Angeles - Taylor Swift dan Katy Perry memang tampak tidak pernah tampil bersama dalam acara apa pun sejak 2014 lalu. Keduanya bahkan dikabarkan terlibat perselisihan sengit. Publik mungkin tak akan melihat mereka berdamai atau sepakat terhadap apa pun.

Namun, dalam hal ini, Taylor dan Katy terbukti kompak dan sepakat. Dilansir dari E! News, Selasa (21/6/2016), baik Taylor Swift maupun Katy Perry telah menandatangani petisi perombakan Digital Millennium Copyright Act (DMCA), hukum Amerika Serikat tentang hak cipta perdagangan elektronik dan penyedia konten.

 Taylor Swift bersama dengan Selena Gomez dan Katy Perry dalam acara yang berlangsung 2011 silam. Kala itu, Taylor Swift dan katy Perry masih berhubungan baik.

Menurut Billboard, petisi yang dirancang oleh manajer musik Irving Azoff itu menyebutkan bahwa Youtube dan perusahaan teknologi lainnya menyediakan sarana yang aman untuk pelaksanaan pelanggaran hak cipta, merujuk yang tertulis dalam DMCA. Petisi tersebut menyebutkan tentang kerugian yang harus diterima penyanyi dan penulis lagu atas kemajuan teknologi tersebut.

Petisi tersebut berisi, "Ini telah memungkinkan perusahaan teknologi besar untuk mengembangkan dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar dengan menciptakan kemudahan bagi para pengguna untuk merekam lagu-lagu dalam sejarah melalui ponsel pintar mereka, sementara pendapatan penulis lagu dan penyanyi terus berkurang."

Petisi tersebut juga menyatakan bahwa konsumsi musik yang semakin meroket tidak berbanding lurus dengan pendapatan yang diterima oleh para seniman musik. "Pertumbuhan dan dukungan dari perusahaan teknologi seharusnya tidak mengorbankan para seniman dan penulis lagu," begitu pernyataan dalam petisi tersebut.

 Single baru Taylor Swift, Bad Blood dikabarkan berisi ungkapan bencinya kepada Katy Perry.

Tidak hanya Taylor Swift dan Katy Perry yang menandatangani petisi tersebut, beberapa musisi kelas dunia lain, seperti Steven Tyler dan Lionel Richie juga setuju dengan petisi itu. Hukum tentang hak cipta tersebut dianggap telah kadaluarsa mengingat hukum tersebut belum pernah diperbaharui sejak pertama kali diresmikan pada tahun 1998 oleh Presiden Bill Clinton. (Rin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini