Sukses

Pembelaan Anak Michael Jackson soal Koleksi Pornografi Sang Ayah

Paris Jackson angkat bicara soal pemberitaan tentang perilaku seksual yang menyimpang sang ayah, Michael Jackson.

Liputan6.com, Los Angeles - Hanya beberapa hari sebelum peringatan tujuh tahun kematiannya pada 25 Juni nanti, Michael Jackson kembali menjadi perbincangan utama di sejumlah media. Dari hasil penggeledahan istana Michael, Neverland di Los Olivos, California, Amerika Serikat pada 2003 lalu terbongkar. Michael dikabarkan memiliki koleksi pornografi yang sangat mengerikan.

Menanggapi berita mencengangkan tersebut, anak kedua Michael, Paris Jackson mengungkap pembelaan atas sang ayah melalui Twitter. Laporan yang menyebutkan bahwa sang ayah adalah seorang pecandu narkoba dan seks membuat dirinya geram.

www.revistateen.com

"Sayangnya hal negatif akan selalu laris terjual. Aku meminta kalian semua untuk mengabaikan para sampah dan parasit memfitnah ayah," ungkap Paris dalam kicauannya, Selasa (21/6/2016). "Orang-orang yang tulus akan selalu dinistakan. Itu akan terus menjadi bukti bahwa ayah yang aku cintai selalu menjadi pihak tidak bersalah," ungkap Paris.

Sementara itu, Kelly Hoover, juru bicara Kantor Kepala Kepolisian Daerah Santa Barbara menegaskan bahwa dokumen yang terungkap dari penggeledahan Neverland Ranch tidak dirilis oleh pihak berwenang untuk kepentingan situs tertentu. Pihaknya tidak memberikan izin bagi media untuk merilis apa pun tentang hasil penggeledahan tersebut.

Diwartakan oleh L.A. Times, Kelly menyatakan bahwa beberapa dokumen disalin dalam bentuk laporan yang ditulis oleh Kantor Kepala Kepolisian Daerah. Terdapat pula beberapa foto yang dipotret oleh petugas kepolisian yang digunakan sebagai barang bukti. Kelly pun menyebutkan bahwa beberapa foto dan dokumen milik Michael Jackson tersebut sebenarnya diambil dari internet.

Michael Jackson  (smh.com.au)

Pada 2003 lalu, Michael dinyatakan bebas dari tujuh tuduhan pencabulan anak dan dua tuduhan telah memberi zat memabukkan untuk anak di bawah umur. Kasus tersebut menjadi salah satu skandal terbesar Michael Jackson yang hingga saat ini masih menimbulkan kontroversi. (Rin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.