Sukses

Cerita Sulitnya Mencari Artis untuk Film Kuch Kuch Hota Hai

Sutradara Karan Johar merasa seperti pengemis ketika mencari tokoh untuk Tina dan Aman Mehra di film Kuch Kuch Hota Hai.

Liputan6.com, Mumbai - Film Kuch Kuch Hota Hai yang dirilis pada 1998 lalu mungkin menjadi film Bollywood paling fenomenal di Indonesia. Hingga kini, film yang dibintangi Shahrukh Khan, Kajol, Rani Mukerji, dan Salman Khan itu masih sering diputar di beberapa stasiun televisi nasional.

Namun rupanya, ada cerita menarik di balik pembuatan film Kuch Kuch Hota Hai. Sang sutradara, Karan Johar, ternyata kesulitan mendapatkan artis yang cocok untuk memerankan tokoh Tina, yang akhirnya jatuh ke tangan Rani Mukerji.

Rani Mukerji

"Saya punya banyak masalah saat casting untuk bagian Rani Mukerji di Kuch Kuch Hota Hai. Saya telah mendekati delapan artis wanita dan tidak ada cocok. Saya telah memberi naskah yang romantis, tapi tidak ada yang menjawab. Saya menjadi seperti pengemis," kata Karan Johar, seperti dikutip NDTV.com.

Ternyata, bukan tokoh Tina saja yang sulit didapatkan Karan Johar. Tokoh Aman Mehra yang akhirnya dimainkan Salman Khan juga sempat menjadi masalah.

"Bahkan untuk tokoh Salman Khan, aku harus berkeliaran ke sana-sini. Akhirnya semua itu terjadi. Saya harus benar-benar memohon kepada Salman dan Rani untuk bermain di film ini," sambung Karan Johar.

Karan Johar

Karan Johar mengungkapkan, terpilihnya Rani Mukerji berkat campur tangan Shahrukh Khan dan sang produser, Aditya Chopra, yang kini menjadi suami Rani Mukerji.

"Saya menawarkan film itu ketika Rani akan syuting untuk film Ghulam. Yang menyarankan Rani adalah Shahrukh Khan dan Aditya Chopra. Mereka berdua merekomendasikan nama Rani Rani setelah melihat ekspresinya di film Raja Ki Aayegi Baraat," ujar Karan Johar.

Salman Khan bersama Sana Saeed dalam film Kuch Kuch Hota Hai.

Film Kuch Kuch Hota Hai juga dibintangi Kajol dan menjadi pasangan serasi bagi Shahrukh Khan hingga kini. Film ini memiliki anggaran US$4,7 juta dan berhasil meraih pendapatan sebesar US$50 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini