Sukses

Eddy Silitonga Piawai Bawakan Berbagai Lagu Daerah

Di masa muda, karier Eddy Silitonga juga dikenal sebagai penyanyi pop bahasa daerah mulai dari Batak hingga Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Eddy Silitonga meninggal dunia pada Kamis (25/8/2016) dini hari tadi, berdampak cukup besar bagi para musisi senior di era tahun 1970-1980-an. Mereka kehilangan rekan sekaligus panutan yang selama ini memberi warna tersendiri di dunia musik Indonesia.

Sebelum berpulang di usia yang ke-65, mendiang Eddy Silitonga cukup lama meramaikan kancah musik Indonesia dengan berbagai hit. Tentunya sebagai penyanyi profesional, lagu-lagunya tersebut dikemas ke dalam album pop.

Eddy Silitonga

Namun, satu hal yang patut diacungi jempol adalah kepedulian Eddy terhadap bahasa daerah di lagu-lagunya. Meskipun ia lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, namun beberapa lagu dinyanyikannya dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia. Dan, patut diacungi jempol karena pengucapan Eddy Silitonga dalam membawakan lagu-lagu daerah itu demikian pas. Lidah Eddy piawai dalam beragam bahasa daerah.

Lagu-lagu bahasa Jawa pernah ia nyanyikan. Misalkan saja "Wolak Walik Jaman", "Nggo Kowe", hingga "Romo Ono Maling". Lagu daerah lain yang pernah ia populerkan misalnya yang bernuansa Minang seperti "Manyuruak di Lalang", dari Gorontalo seperti "Dabu-dabu Lo Tamate", hingga Manado dan Melayu.

Tentu saja, Eddy Silitonga tak melupakan lagu-lagu bernuansa Batak yang mengalir di dalam darahnya. Lagu-lagu seperti "Alusi Au", "Antar Didokkon", hingga "Makkuling Giring Giring" mewakili daerah asalnya dan menjadi hits di Sumatera Utara. Lagu-lagu daerah tersebut juga sempat berada di beberapa album.

Para musisi senior lain seperti Titiek Puspa, Murry, Bartje van Houten, Johanes Purba, Is Haryanto, pencipta lagu Batak Nahun Situmorang, hingga Rinto Harahap adalah orang-orang yang memiliki jasa besar dalam mempopulerkan Eddy Silitonga.

Uta juga mengaku sudah sejak remaja menjadi pengagum karya-karya sang majikan, Rinto Harahap.

Jejak rekam Eddy Silitonga di daerah pun sudah di awal karier pun sudah membanggakan. Ia pernah menjadi juara Festival penyanyi seriosa se-Sumatera Utara di Medan pada 1967, juara Festival Pop-Singer, hingga juara festival lagu populer yang digelar di Taman Ismail Marzuki pada 1976.

Melihat prestasi yang pernah diraih serta orang-orang besar yang mendukungnya, tak heran kalau Eddy Silitonga memiliki kepedulian terhadap bahasa daerah melalui lagu-lagunya. Semoga almarhum tenang di alam sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini