Sukses

Tinggal Berdua, Stereocase Temukan Tantangan di Album Kedua

Cerita Stereocase ditinggal dua personelnya hingga menemukan sound dan kolaborasi yang lebih segar.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang album kedua, band funk alternatif asal Jakarta, Stereocase, mempersiapkan semuanya dengan matang. Stereocase yang kini beranggotakan Fadli Rezasyah (vokal) dan Iqif (drum, synth) bahkan telah membuat web series di Youtube yang menampilkan proses pengerjaan di balik layar masing-masing lagu yang nanti termuat di album kedua Stereocase.

Stereocase (Source: Instagram)

"Ide awalnya gue dapat dari Sonic Highways-nya Foo Fighters. Itu juga kan konsepnya di balik masing-masing lagunya kan kurang lebih, dibikin di beda-beda tempat," ungkap Fadli kepada Liputan6.com (24/8), di Jakarta, baru-baru ini.

Ia menambahkan "Abis nonton itu gue kepikiran juga, seru juga dibikin yang cuma sebentar durasinya, tapi poinnya adalah tentang lagu yang akan ada di album kita. Biar lebih engage aja."

Dalam web series berjudul About a Song tersebut terdapat tujuh video, yang menurut mereka menandakan akan terdapat tujuh lagu di album baru.

Stereocase juga mengajak deretan musisi jagoan untuk terlibat di album keduanya, diantaranya Neonomora, Iga 'Barasuara', Mono 'Neurotic', Shotgun Dre 'Art Of Tree', Joey 'Twentyfirst Night' dan Widi 'Maliq & D'Essentials'. Menurut mereka pemilihan kolaborator tersebut sesuai dengan karakter tiap lagu baru Stereocase.

"Kalau itu sih ngalir banget. Jadi kayak Neonomora di single pertama, 'All Night Long', itu emang lagu yang pertama kali jadi buat album. Terus gak tahu kenapa kepikiran kalau feel-nya dapat banget kalau ini dinyanyiin sama Neonomora. Lagu selanjutnya sama juga prosesnya, kayak lagu ini cocok banget nih kalau yang main gitar Iga," ujar Fadli.

 

Di album pertama, Bicara (2012), Stereocase masih utuh berempat, tetapi kini tinggal menyisakan berdua. Jika di album pertama proses pembuatan lagu dimulai dari jamming, untuk album kedua Fadli dan Iqif menciptakan lagu secara individu lalu diselesaikan bersama. Menurut mereka, para kolaborator juga menyumbangkan karakternya masing-masing untuk tiap lagu.

Untuk perubahan arah musik, Stereocase mengaku mengulik sound yang lebih segar. Dari unsur elektronik yang lebih kental hingga musik Motown klasik. "Tapi roots-nya tetap, basically kita band alternative," tegas Fadli.

Ketika ditanya kapan album kedua dirilis, Stereocase mengaku tidak terburu-buru. "Belum ada target kapan rilis, menunggu momen yang pas," tutup mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.