Sukses

Orang Dekat Nilai Ada Kejanggalan Penangkapan Gatot Brajamusti

Aa Gatot Brajamusti memang baru saja terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua Umum PARFI.

Liputan6.com, Jakarta Penangkapan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Aa Gatot Brajamusti membuat kaget kerabat dan orang-orang terdekat. Ozzy yang juga orang dekat Aa Gatot menduga ada skenario di balik penangkapan itu.

Gatot Brajamusti sesaat setelah dinyatakan kembali menjadi Ketua PARFI di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Aditia Saputra)

"Ada skenario di balik penangkapan tersebut. Soalnya kejadiannya bertepatan usai terpilih. Saya sangat terkejut mendengarnya," ujar Ozzy saat ditemui di Polres Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (29/8/2016).

"Logika saja, dia itu dari Jakarta ke Lombok, enggak mungkin bisa lolos pemeriksaan di bandara kalau memang dia membawa barang tersebut yang bisa dibilang tidak sedikit," ujar pria yang ditunjuk jadi juru bicara Aa Gatot Brajamusti tersebut.

Aa Gatot Brajamusti memang baru saja terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua Umum PARFI. Dia mengalahkan Andreanus da Silva dengan kemenangan telak.

"Ironis sekali kejadian ini terjadi saat dia (Gatot) terpilih sebagai Ketum Parfi baru. Saya yakin ada skenario di balik ini. Patut diduga adanya orang yang tidak suka dengan dia sebagai Ketua PARFI. Targetnya itu," ujar Ozzy.

Terkait penggerebekan di Pondok Indah, Ozzy mengatakan rumah Aa Gatot memang selalu dipenuhi orang-orang. "Rumah Aa itu selalu terbuka, banyak orang-orang keluar masuk. Jadi bisa siapa saja yang sengaja menaruh barang-barang seperti yang disangkakan polisi dalam penggerebekan, apalagi posisi Aa Gatot tidak berada di rumah," ucap Ozzy.

Aa Gatot Brajamusti diciduk tim Satgas Merah Putih Polres Mataram dan Polres Lombok Barat pada Minggu (28/8/2016) malam. Aa Gatot Brajamusti ditangkap berdasarkan laporan dari masyarakat yang menyebut adanya pesta narkoba di kamar pria yang pernah jadi guru spiritual Reza Artamevia ini.

Gatot Brajamusti sesaat setelah dinyatakan kembali menjadi Ketua PARFI di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Aditia Saputra)

Kepala Polisi Resort (Kapolres) Mataram, AKBP Heri Prihanto, mengungkapkan penangkapan Ketua PARFI ini berlangsung pada pukul 23.00 Wita. Dia ditangkap beserta sang istri di salah satu kamar hotel Golden Tulip, tempat kongres PARFI berlangsung. "Saat ditangkap, anggota kami menemukan barang diduga narkotika jenis sabu berikut alat hisapnya yang ada padanya," ujar Heri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini