Sukses

5 Hal di Warkop DKI Reborn yang Mungkin Luput dari Perhatian Anda

Jangan-jangan Anda salah satu yang luput melihat hal ini saat menonton Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1?

Liputan6.com, Jakarta Sepuluah hari terakhir, film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 hampir tak henti-hentinya menjadi pembicaraan orang. Tak heran, karena film garapan Anggy Umbara ini terus menerus memecahkan rekor jumlah penonton yang sebelumnya dipegang film-film populer lainnya.

Di hari pertama, misalnya, film ini berhasil mengumpulkan 270 ribu penonton. Ini adalah rekor jumlah penonton terbanyak di hari pertama penayangan, yang sebelumnya dipegang oleh Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC 2) lewat 200 ribu penonton.

Cuplikan Warkop DKI Jangkrik Boss (YouTube)

Tak hanya itu, dalam seminggu pertama masa penayangannya, Warkop DKI Reborn telah menyodok ke posisi kedua film Indonesia terlaris tahun 2016 dengan 3,4 juta penonton. Selisih angkanya pun hanya berkisar di angka 200 ribuan penonton dengan film di posisi pertama, AADC 2.

Pencapaian yang luar biasa ini tentu didukung oleh materi film yang mampu menarik rasa penasaran penonton. Hanya saja, di film ini terdapat sejumlah materi yang diselipkan secara hati-hati di sepanjang film. Dari 3,4 juta pasang mata yang menonton film ini, mungkin tak semua sempat menangkapnya.

Jangan-jangan Anda salah satu yang luput melihatnya? Coba cek di halaman berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Para Pasukan CHIPS


Bagi penggemar film-film klasik Warkop DKI, mungkin hafal di luar kepala apa kepanjangan CHIPS, korps yang menaungi trio Dono-Kasino-Indro di film ini. Hanya saja, karena kepanjangan CHIPS tidak disebutkan secara terang-terangan di film Warkop DKI Reborn, bagaimana para penonton muda paham kepanjangan CHIPS?

Tenang, sebenarnya sutradara Anggy Umbara sempat menyelipkan hal ini di adegan saat Dono, Kasino, dan Indro menegur sopir bemo bobrok yang parkir di depan kantor CHIPS. Di atas pintu kantor ini, tertera besar-besar tulisan “Cara Hebat Ikut-Ikutan Penanggulangan Sosial”, yang merupakan kepanjangan CHIPS.

Hal lain yang menarik dari adegan-adegan awal ini, adalah salah satu mobil jip yang digunakan trio Warkop DKI saat datang ke kantor CHIPS. Mobil ini, berisi susunan angka, yang bisa dibaca sebagai “Jangkrik Boss”.

3 dari 6 halaman

Cameo Sutradara

Mereka yang telah menonton film Comic 8 Casino Kings—film Anggy Umbara sebelum Warkop DKI Reborn—mungkin tak kesulitan menyebut nama-nama komika dan artis yang ikut bergabung sebagai cameo dalam film ini.

Ada Mongol Stres, Agus Kuncoro, Ge Pamungkas, hingga Nikita Mirzani. Namun tahukah Anda, sang sutradara pun ikut nongol sekilas dalam film ini. Tepatnya, adegan saat Dono menghancurkan warung milik Mongol Stres. Ia, termasuk dalam seorang pembeli di warung Mongol yang melongo melihat kejadian tersebut.

4 dari 6 halaman

Bocoran Cerita dari Poster

Sejak awal muncul pengumuman bahwa Warkop DKI akan dibuat ulang, ada banyak hal yang dirahasiakan oleh produser dan sineas film ini. Termasuk, soal pemain dan alur cerita film ini. Namun tanpa banyak orang sadari, ada sedikit bocoran cerita Warkop DKI Reborn yang telah dimuat dalam poster filmnya yang dirilis pada Juni lalu.

Yang pertama, dalam poster ini Dono digambarkan dengan leher yang dikalungi sebuah pigura. Ini merujuk pada adegan saat Dono membuat rusuh di sebuah pameran dan kepalanya menerjang sebuah lukisan yang menjadi mahakarya sang pelukis.

Tak hanya itu, di poster ini juga diperlihatkan bahwa Indro memegang sebuah papan monopoli, persis seperti uang mainan yang diberikan oleh Pakde Slamet. Terakhir, Kasino memegang senjata api, mengingatkan pada adegan saat ia menodongkan pistol pada pasangan kakek-nenek yang diperankan Henky Solaiman dan Inggrid Widjanarko.

Jadi, bila poster film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 telah muncul, coba Anda analisis lebih lanjut. Siapa tahu ada bocoran cerita lagi.

5 dari 6 halaman

Mendobrak Dinding Keempat

Dalam dunia perfilman dan teater, terdapat suatu konsep yang disebut sebagai "mendobrak dinding keempat" (breaking the fourth wall).

Bila pada film atau teater konvensional, para pemainnya seperti "terkurung" dalam dinding-dinding pembatas dalam dunia di lakon cerita, konsep breaking the fourth wall ini meruntuhkan salah satu dinding tersebut. Artinya, pemain film atau teater tersebut sadar bahwa ia berada dalam dunia yang tengah disaksikan oleh penonton. 

Konsep ini pula yang diterapkan dalam Warkop DKI Reborn. Maka, jangan heran bila beberapa kali Dono, Kasino, dan Indro mengeluarkan celetukan yang memperlihatkan bahwa mereka sadar tengah berada di dunia film.

Seperti saat Indro mengambil pentungan miliknya yang tertinggal di kantor. “Wah, kalau enggak ada ini enggak continuity,” ujarnya. Atau saat Kasino mengangkat koper dari mobil yang terasa ringan. “Pantesan, properti syuting. Enteng, ya,” kata Kasino.

6 dari 6 halaman

Kritik Sosial

"Ngobrol di warung kopi, nyentil sana dan sini
Sekedar suara rakyat kecil
Bukannya mau usil"

Dengan lirik original soundtrack seperti ini, tentu tak lengkap rasanya bila Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 tak menampilkan sejumlah kritik sosial di dalamnya. Beberapa kritik sosial yang ada di film ini, misalnya adalah soal korupsi Hambalang, ormas yang gemar memeras, hingga soal kebakaran hutan.

Salah satu contoh yang menggelitik adalah kritik sosial yang ditampilkan dalam adegan pengadilan Dono, Kasino, dan Indro. Sidang ini dipimpin oleh seorang hakim histeris yang diperankan oleh Agus Kuncoro. Ia tengah menghakimi tiga sekawan ini, salah satunya karena membuat kerusuhan di sebuah pameran, yang membuat lukisan-lukisan di tempat ini terbakar.

Sang hakim lantas mempermasalahkan lukisan–lukisan yang terbakar. “Kalau hutan yang terbakar enggak apa-apa,” katanya sambil berteriak histeris. Kalimat ini, langsung mengingatkan pada ucapan kontroversial Hakim di PN Palembang Parlas Nababan di awal tahun ini. Kala itu hakim yang mengadili soal kebakaran hutan tersebut menyebut kejadian ini bukan kerusakan lingkungan karena hutan bisa ditanami kembali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini