Sukses

Tantangan Ayu Diah Pasha Perkenalkan Batik ke Generasi Muda

Ayu Diah Pasha mengapresiasi anak muda yang cinta batik dalam acara bertajuk Putra Putri Batik Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta Nama Ayu Diah Pasha memang identik dengan batik. Sejak beberapa tahun belakangan, artis senior ini memang selalu mengkampanyekan batik ke berbagai daerah dan juga negara. Dia memperkenalkannya dengan membuat sebuah event bernama Putra Putri Batik Nusantara.

Ayu Diah Pasha bersama dengan panitia Putra Putri Batik Nusantara 2016

Untuk kesekian kalinya, Ayu Diah Pasha pun kembali terlibat dalam perhelatan ini. Belajar dari pengalaman masa lalu, Ayu Diah pun memiliki strategi tertentu.

"Kami harus bekerjasama dengan Kementerian karena itu tugas kami. Putra Putri Batik Nusantara sudah pergi ke Spanyol, Perancis, Jerman, Jepang dan Brunei. Mereka pergi untuk memperkenalkan dan melakukan workshop batik karena difasilitasi Kemenpar," ujar Ayu Diah saat jumpa pers Putra Putri Batik Nusantara di Kuningan City, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Ayu Diah Pasha mengapresiasi anak muda yang cinta batik dalam acara bertajuk Putra Putri Batik Nusantara. Anak muda yang berusia 18 hingga 25 tahun dari berbagai daerah disaring untuk mendapatkan predikat Putra Putri Batik Nusantara.

Dengan apresiasi ini, Ayu Diah makin yakin jika batik akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Anak muda tak lagi canggung menggunakan batik di berbagai kegiatan.

"Membuat generasi muda merasa batik itu merupakan bagian dari jati diri dan budaya adi luhur yang perlu dilestarikan," ujarnya.

Selain dengan perhelatan Putra Putri Batik Nusantara, Ayu juga melestarikan batik dari keluarga besarnya.

Ayu Diah Pasha

"Saya dari keluarga batik. Setelah itu 6 dari 10 anggota keluarga menggeluti dunia batik dan dari kecil pakai batik. Adik saya juga punya batik jadi sudah masuk generasi ketiga," katanya.

Kini, Ayu pun menyambut tantangan untuk memperkenalkan batik kepada generasi muda. "Bagaimana bisa tampil ikutin jaman walaupun tidak melupakan penampilan klasik untuk digunakan dalam tradisi perkawinan, kematian. Itu kan upacara adat, gunakan batik tapi bagaimana juga caranya eksis di modern," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini