Sukses

Aa Gatot Bantah Minta Uang ke Reza Artamevia untuk Beli Sabu

Sementara untuk kerugian secara materil, pelantun lagu "Yang Kedua" itu juga sempat dimintai sejumlah uang.

Liputan6.com, Jakarta Lantaran merasa ditipu oleh Gatot Brajamusti soal penggunaan zat aspat, Reza Artamevia jadi mendapat kerugian bersifat moril maupun materil. Untuk kerugian moril sendiri, bintang Hantu Bangku Kosong itu harus mendapati kenyataan bahwa dirinya telah dihakimi publik sebagai pecandu.

Sementara untuk kerugian secara materil, pelantun lagu "Yang Kedua" itu juga sempat dimintai sejumlah uang. Pria yang akrab disapa Aa Gatot beralasan bahwa uang tersebut digunakan untuk keperluan sosial. Padahal, uang itu digunakan untuk membeli sabu.

Tersangka Gatot Brajamusti berada Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/9). kepolisian akan melakukan pemeriksaan terkait dengan penemuan dari 600-an butir peluru. Ada jenis kaliber 9 mili, 32 dan 22 mili. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Namun, pernyataan Reza Artamevia dibantah mentah-mentah oleh pengacara Gatot Brajamusti, Achmad Rifai. Pasalnya, selama ini murid-murid Aa Gatot berinisiatif sendiri memberi sejumlah uang, bukan diminta.

"Bagaimana Aa Gatot meminta sejumlah uang? Logikanya tidak masuk akal. Mereka (muridnya) sering ngasih uang, kok sekarang dibilang meminta uang," tutur pengacara Aa Gatot, Achmad Rifai, saat dihubungi Liputan6.com via telepon, Senin (10/10/2016).

Ia menganggap pernyataan Reza Artamevia yang demikian adalah untuk memperpanjang kasus hukum Aa Gatot. Bukan hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai pengedar obat terlarang.

Reza Artamevia

"Jangan-jangan ini hanya merupakan cara mereka. Kalau memang iya, seolah-olah mereka membeli (obat terlarang) dari Gatot untuk mengkonstruksi hukumnya, bahwa dia adalah pengedar. Bisa jadi seperti itu," ia menjelaskan.

Karena itu, pihak Aa Gatot sudah menyiapkan sejumlah bukti untuk membantah tuduhan tersebut.

"Ini adalah permainan bahwa mereka sudah mengolah sedemikian rupa masalah ini. Itu yang saya katakan bahwa, oke anda boleh mengarang berita kayak apa pun, tapi kami punya bukti yang sangat kuat, konkret, yang akan sangat sulit untuk dielak," dia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.