Sukses

Sandy Tumiwa Lakukan KDRT Jika Tak Diberi Uang?

Pihak Tessa Kaunang menyebut Sandy Tumiwa selalu melakukan KDRT ketika tak mendapatkan uang dari mantan istrinya itu.

Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Tessa Kaunang, Julie Kaunang, angkat bicara mengenai konflik putrinya dengan Sandy Tumiwa. Menurut Julie, mantan menantunya itu kerap meminta uang kepada Tessa Kaunang. Bila permintaannya tak dikabulkan, Sandy pun melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Sandy menuntut terus minta uang ke Tessa. Kalau enggak dikasih, melakukan KDRT," ucap Julie Kaunang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2016).

Sandy Tumiwa dan Tessa Kaunang. [Foto: Panji Diksana/Liputan6.com]

Bukan cuma itu, Julie juga menyebut Sandy Tumiwa hanya menumpang hidup dari Tessa Kaunang. Katanya, Tessa-lah yang memberikan nafkah 99 persen dalam rumah tangga mereka.

"Sebagai orangtua saya prihatin. Saya lihat mata kepala sendiri, Sandy hanya menumpang di rumah Tessa. Kalau mau ngomong nafkah, Tessa 99 persen. Makanya Sandy kalau dia tuntut begini, namanya menindas,"‎ ujar Julie Kaunang.

‎Julie pun yakin gugatan Sandy dilakukannya untuk membiayai kehidupan mewah di penjara. "Sandy tidak adil dan tidak punya hati nurani. Saya dengar di penjara dapat fasilitas, mungkin itu alasan dia gugat harta gono-gini. Mungkin untuk bayar fasilitas di sana," katanya.

Akhirnya keinginan Tessa Kaunang untuk bercerai dari suaminya, Sandy Tumiwa dikabulkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Tetapi, semua tuduhan Julie Kaunang dibantah tegas oleh kuasa hukum Sandy Tumiwa, Firman Chandra. Dihubungi Liputan6.com, Kamis (3/11/2016) pagi, Firman membantah tuduhan Julie.

"Tidak betul. Sandy orang yang sangat lembut, tidak mungkin melakukan KDRT. Kalau benar, kenapa Tessa tidak masukkan dalam gugatan cerainya waktu itu? Kemudian, Sandy pun selalu memberikan semua honornya kepada Tessa, dia cuma pegang uang Rp200 ribu, sisanya ditransfer ke Tessa. Dan tidak ada fasilitas khusus di penjara," ungkap Firman Chandra menjelaskan. (Ras)‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.