Sukses

Sutradara Last Tango in Paris Bantah Ada Pemerkosaan

Bernardo Bertolucci, sutradara Last Tango in Paris memberi pernyataan terbaru soal kontroversi pemerkosaan di filmnya itu.

Liputan6.com, Los Angeles - Sutradara Last Tango in Paris, Bernardo Bertolucci, baru saja membuka suaranya perihal kontroversi pemerkosaan yang tengah melekat pada filmnya itu. Pada 2013, sutradara 76 tahun tersebut mengaku berkonspirasi dengan aktor utamanya, Marlon Brando, dalam adegan seks yang menyebabkan aktris utamanya, Maria Schneider merasa diperkosa.

Alhasil, para bintang Hollywood masa kini langsung meluapkan kemarahannya begitu pernyataan Bernardo Bertolucci itu mencuat kembali. Bahkan, banyak di antara para artis yang menginginkan film Last Tango in Paris yang rilis 1972 itu dimusnahkan saja dan penghargaan yang diterima terkait film tersebut dicabut.

Last Tango in Paris. (United Artists)

Bertolucci mendapat kritik karena mendiang Marlon Brando, menggunakan sebatang mentega untuk memperlancar adegan kontroversial ini bersama mendiang Maria Schneider yang saat itu masih 19 tahun. "Adegan mentega adalah ide saya dengan Marlon di pagi hari sebelum syuting," katanya yang ingin melihat reaksi Maria sebagai seorang gadis bukan seorang aktris.

Seperti dilansir dari The Guardian, Senin (5/12/2016), dalam sebuah pernyataan baru yang dirilis di Italia, sutradara pemenang Oscar tersebut menganggap kontroversi yang selama ini melekat pada Last Tango in Paris hanya berasal dari kesalahpahaman yang sangat konyol.

Pernyataan tersebut berbunyi, "Beberapa tahun yang lalu di Cinematheque Francaise seseorang meminta saya merinci tentang adegan mentega yang terkenal ini. Saya menyebutkannya, tapi mungkin saya tidak jelas, bahwa saya memutuskannya dengan Marlon Brando untuk tidak memberitahu Maria bahwa kami akan menggunakan mentega."

Marlon Brando (Foto: MoviePilot)

"Kami ingin reaksi spontan dia (Maria) untuk penggunaan (mentega) yang tidak semestinya itu. Di situlah letak kesalahpahamannya. Seseorang telah berpikir, dan sedang berpikir, bahwa Maria tidak diberitahu terlebih dahulu tentang kekerasan kepada dirinya. Itu tidak benar!" lanjutnya.

Bertolucci lalu menambahkan, "Maria tahu segalanya karena dia telah membaca naskahnya, di mana itu semua dijelaskan. Satu-satunya hal yang baru adalah ide mengenai mentega. Dan itu, seperti yang saya pelajari bertahun-tahun kemudian, menyinggung Maria. Bukan kekerasan yang ia permasalahkan dalam adegannya, yang telah tertulis di dalam skenario."

Last Tango in Paris. (United Artists)

Mendiang Maria Schneider yang meninggal pada 2011, sempat berbicara mengenai adegan tersebut pada 2007 kepada media Inggris. Ia mengklaim bahwa dirinya merasa sedikit diperkosa setelah syuting berjalan. "Saya sangat marah. Saya harus menelepon agen saya atau pengacara saya untuk datang ke lokasi syuting karena kalian tidak bisa memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak ada di naskah, tetapi pada saat itu, saya tidak mengetahuinya. Marlon mengatakan kepada saya: 'Maria, jangan khawatir, ini hanya sebuah film,'" ujar Maria.

Pernyataan lama Bernardo Bertolucci yang disampaikan pada 2003 membuat aktor seperti Jessica Chastain meluapkan emosinya. Di situ, ia menganggap sutradara Last Tango in Paris "sakit". Bahkan, pemeran Captain America, Chris Evans, beranggapan hal tersebut lebih dari hal yang menjijikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.