Sukses

Para Musikus Ini Terkena Kutukan Penghargaan Grammy?

Penghargaan paling bergengsi untuk para musikus Grammy malah membawa kutukan bagi penerimanya.

Liputan6.com, Jakarta Bagi musikus yang baru merintis karier, mendapatkan nominasi "Artis Pendatang Baru Terbaik" dari Grammy Awards tentu sudah jadi satu prestasi tersendiri. Apalagi bila kemudian mereka berhasil membawa pulang piala berbentuk gramofon tersebut.

Namun siapa sangka, ternyata gelar Artis Pendatang Baru Terbaik ini menjadi "kutukan" tersendiri bagi penerimanya. Dilansir dari E! News Rabu (7/12/2016), ada sejumlah musikus yang justru mendapat nasib jelek setelah membawa pulang piala dari kategori ini.

Ada yang ditinggal anggota grupnya, ada pula yang meredup bintangnya. Siapa saja mereka?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Paula Cole

Orang-orang yang besar dengan budaya pop di era tahun 1990-an pasti akrab dengan soundtrack serial Dawson's Creek berjudul "I Don't Want To Wait" yang dinyanyikan Paula Cole. Di tahun 1998 ia diganjar penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik, mengalahkan P. Diddy, Hanson, Erykah Badu, dan Fiona Apple. Di tahun yang sama, dan setahun setelahnya, ia dinominasikan dalam Boston Music Awards.

Namun setelah itu bintangnya terus meredup, meski ia masih rajin mengeluarkan album hingga tahun 2015. Sejak tahun 2010, albumnya bahkan tak ada yang pernah menembus tangga lagu. Selain menjadi penyanyi, kini Paula Cole mengajar di Berklee College of Music, Boston, Amerika Serikat.

 

3 dari 7 halaman

Norah Jones

Tak sulit untuk jatuh cinta dengan suara emas Norah. Penyanyi jazz yang kerap tampil dengan grand piano ini mengalahkan John Mayer, Ashanti, Avril Lavigne, dan Michelle Branch untuk gelar Artis Pendatang Baru Terbaik di tahun 2003.

Tak hanya itu, di tahun yang sama ia juga membawa pulang piala Grammy untuk Record of the Year untuk lagu "Don't Know Why" dan Album Terbaik lewat Come Away with Me. Selama beberapa tahun, ia masih merajai genre jazz. Namun perlahan keadaan mulai berubah setelah tahun 2011.

Ia tak begitu banyak menelurkan karya dan namanya menghilang dari dari daftar nominasi penghargaan musik. Yang lebih miris, dulu Norah Jones dengan mudah menjual jutaan keping album. Namun album terakhirnya yang dirilis tahun ini, Day Breaks, hanya laku 44 ribu kopi. Selain itu, dua single-nya tahun ini tak berhasil masuk tangga lagu Amerika Serikat.

4 dari 7 halaman

Evanescence

Tampilan emo-gothic dari band Evanescence dan suara tinggi sang vokalis, Amy Lee, begitu digandrungi remaja di awal tahun 2000-an. Pada 2004, band yang memopulerkan lagu "Bring Me to Life" ini berhasil membawa pulang piala Grammy paling prestisius bagi musikus pendatang baru.

Tapi kemudian satu per satu personel Evanescence malah mundur dari band ini, hanya menyisakan sang vokalis sebagai anggota asli. Tak cuma album anyar yang tanggal rilisnya terus mundur, band ini bahkan menjalani hiatus panjang.

Setidaknya, pada tahun 2015 Evanescence mencoba bangkit dengan formasi baru dan akan meluncurkan materi anyar pada bulan Desember tahun ini.

 

5 dari 7 halaman

Esperanza Spalding

Kemunculan Justin Bieber boleh jadi membuat histeris para remaja putri. Namun, para juri Piala Grammy tahun 2011 ternyata lebih memilih penyanyi jazz Esperanza Spalding sebagai pendatang baru terbaik di tahun itu.

Namun hingga kini, nama Esperanza malah tidak begitu kedengaran ketimbang musikus lain yang ia kalahkan di tahun tersebut. Sementara nominee lain, yakni Justin Bieber, Drake, Florence + The Machine, Mumford and Sons, tak hanya makin mapan dengan musiknya, sebagian dari mereka juga tengah berada di puncak popularitas. Padahal, Spalding telah menelurkan lima album hingga sekarang.

Namun Esperanza Spalding tak menyerah. Perempuan 32 tahun ini tetap menelurkan karyanya. Terakhir ia berkolaborasi dengan Bruno Mars dan Janelle Monáe.

6 dari 7 halaman

Fun

Berita bahwa band Fun meraih Grammy tahun 2013 sebagai Artis Pendatang Baru Terbaik tentu membuat penggemar girang. Tapi rasa senang itu terbilang singkat.

Band yang dikenal dengan lagu "We Are Young" dan "Some Nights" ini malah memutuskan untuk hiatus di awal tahun 2015 untuk mengejar proyek solo masing-masing. Nate Ruess, sang vokalis, meluncurkan album solonya di tahun yang sama. Salah satu single-nya yang paling berhasil adalah lagu duetnya dengan Pink, "Just Give Me a Reason".

Meski Fun meyakinkan penggemar bahwa mereka belum bubar, para fans band asal New York ini masih bertanya-tanya soal masa depan band ini.

 

7 dari 7 halaman

Para Artis yang Menangkal Kutukan Piala Grammy

Di luar nama-nama di atas, masih ada musikus lain yang dipandang terkena "kutukan" penghargaan Grammy. Beberapa di antaranya adalah Arrested Development, Marc Cohn, Hootie & the Blowfish, dan Shelby Lynne.

Meski daftar artis baru yang kariernya redup setelah menerima Grammy Awards cukup panjang, tak sedikit pula yang makin kinclong di dunia tarik suara. Beberapa di antaranya adalah Christina Aguilera, Alicia Keys, Maroon 5, John Legend, Carrie Underwood, dan Adele.

Lantas, bagaimana dengan penerima Grammy Awards 2017? Kita lihat saja, bagaimana masa depan Kelsea Ballerini, The Chainsmokers, Chance the Rapper, Maren Morris, dan Anderson Paak yang menjadi nomine untuk kategori ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini