Sukses

Vespunk, Punk yang Lahir dari Komunitas Vespa

Kehadiran Vespunk di kancah musik Indonesia mewakili para pecinta motor skuter.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka sebuah komunitas motor skuter yang identik dengan vespa bisa menjelma menjadi sebuah band? Hal tersebut dibuktikan oleh band bernama Vespunk. Mengusung genre musik punk, band asal Jakarta ini memilih untuk menyiratkan kritik sambil memberi pesan-pesan positif kepada para pendengarnya.

Vespunk sendiri awalnya bernama Scooterhood yang aslinya merupakan nama forum komunikasi persaudaraan penggemar motor skuter di bawah naungan produk telekomunikasi yang aktif sejak 2012. Membawa nama komunitas, mereka sempat merilis album berisi 11 lagu, United Souls, yang semuanya berbahasa Inggris.

Band Vespunk saat tampil di Akustik Plus, Liputan6.com, Jakarta (1/4). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Seiring berjalannya waktu, band di dalam komunitas Scooterhood itu seringkali berganti personel hingga pada akhirnya ingin berusaha mandiri. Lepas dari embel-embel forum, ditetapkanlah nama Vespunk yang personelnya terdiri dari Wawah (vokal), Ledu (gitar), Matto (gitar), Fahri (drum), dan Farre (bass).

Nama Vespunk sendiri diambil dari kata vespa dan punk, Kini mereka menciptakan lagu-lagu dengan bahasa Indonesia. Vespunk sendiri memiliki personel dengan latar belakang musik berbeda-beda. Genre punk mereka usung karena banyak unsur pemberontakan di dalamnya.

Band Vespunk saat tampil di Akustik Plus, Liputan6.com, Jakarta (1/4). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

"Kami memilih punk karena lirik-liriknya identik dengan pemberontakan dan slogan 'Do it Yourself' yang menolak konsumerisme dan memilih hidup mandiri. Itulah ide yang kami sambut hangat. Lirik lagu-lagu kami memang ada yang berisi kritik dan sindiran. Tapi bukan berarti semuanya begitu, ada juga yang positif-positif. Ya, kami memainkan musik punk untuk senang-senang, lah," ujar Wawah kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Salah satu lagu jagoan Vespunk adalah "Satu Vespa Sejuta Saudara" yang dirasa mewakili perasaan cinta masing-masing personel terhadap motor skuter. Liriknya memiliki harapan terhadap klub-klub motor skuter di seluruh Indonesia agar terus bersatu dan menaati peraturan lalu lintas. Ada juga lagu "Televisi" yang merupakan kritik terhadap orangtua yang tak mengawasi tontonan anaknya.

Penasaran? Simak aksi mereka di AKUSTIK PLUS berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.