Sukses

Oon Project Pop Dimakamkan Tanpa Kehadiran Personel Project Pop

Oon Project Pop dimakamkan di dekat kediamannya, di Bandung.

Liputan6.com, Bandung Personel Project Pop Muhammad Fachroni atau Oon Project Pop dimakamkan di TPU Mekarwangi, Bandung, Jumat, 13 Januari 2017. Sebelumnya, jenazah Oon disalatkan di masjid yang berada di komplek kediaman keluarga di Perum Kopo Elok Jalan Bintang No. 15 Bandung.

Prosesi pemakaman Muhammad Fachroni atau Oon Project Pop di Bandung (Liputan6.com/ Kukuh Saokani)

Oon sendiri diketahui menderita penyakit diabetes sejak beberapa tahun yang lalu. Manajemen Project Pop memberikan waktu libur sejak tiga bulan terakhir untuk Oon Project Pop. Para personel Project Pop sendiri diketahui sedang berada di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, untuk manggung dan tak bisa mengikuti pemakaman.

Meski begitu, manajer Project Pop, Japra Hutagalung mengatakan seluruh anggota grup musik yang terkenal dengan liriknya yang jenaka tersebut selalu memberikan dukungan bagi Oon.

Bahkan beberapa pekan lalu, seluruh anggota Project Pop berkumpul dan merayakan tahun baru dengan Oon.

"Sudah kurang lebih tiga bulan terakhir Oon kita istirahatkan. Artinya dalam arti dia nggak ikut tampil di setiap event project pop karena kondisi kesehatannya tersebut. Jadi supaya Oon istirahat dan lebih fokus untuk proses pemulihan," ujarnya.

"Tanggal 3 Januari (2017) kita Project Pop semua datang merayakan tahun baru, semua lengkap ke rumah Oon, disitu sih kita biasa ngobrol-ngobrol, becanda-becanda, cuma dia d tempat tidur tapi ngobrol. Oon ini kan (senang) banget sama gadget, kaget-kaget dia awalnya eh ini ada kamera baru nih, kita ketawa-ketawa kayak gitu," kata dia di TPU Legok Cisereuh, Bandung.

Japra Hutagalung mengatakan pada awalnya, Oon sempat mengeluh kondisi kesehatannya pada 2009 namun semakin memburuk sejak 1,5 tahun terakhir.

Prosesi pemakaman Muhammad Fachroni atau Oon Project Pop di Bandung (Liputan6.com/ Kukuh Saokani)

"Awalnya Oon sakit diabetes sudah lumayan lama dan ketahuan dari 2009. Cuma mungkin nggak begitu dikontrol. Kalo diabetes itu harusnya dikontrol, pola makan dijaga, itu agak kurang. Jadi sekitar 1,5 tahun ini lah mulai (memburuk)," jelas dia. (Kukuh Saokani / Bandung)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.