Sukses

17 Tahun Evolusi Wolverine: Dari X-Men hingga Logan

Memerankan Wolverine selama 17 tahun, ada banyak perubahan yang terjadi pada Hugh Jackman sejak film X-Men hingga Logan.

Liputan6.com, Jakarta - Logan alias Wolverine merupakan salah satu karakter superhero Marvel yang erat dengan kisah-kisah X-Men baik itu komik maupun film animasi. Maka, wajar ketika film X-Men dirilis pada 2000 lalu, Wolverine ikut ambil bagian sebagai tokoh utama dengan Hugh Jackman sebagai sang aktor.

Hugh Jackman muncul lagi sebagai Wolverine di film kedua, X2: X-Men United dan film ketiga, X-Men: The Last Stand. Kemunculan Wolverine sebagai karakter sentral X-Men, terus dikembangkan melalui film solonya yang diawali dengan X-Men Origins: Wolverine yang rilis pada 2009. Di situ, asal usul Logan disampaikan secara jelas sejak abad ke-19.

Hugh Jackman sebagai Wolverine di film-film X-Men. (Movie Web)

Tak puas sampai situ. Ketika film prekuel X-Men berjudul X-Men: First Class dirilis pada 2011, Wolverine ikut nimbrung dalam peran cameo. Ia pun kembali tampil dalam The Wolverine pada 2013 yang bertempat di Jepang. Dalam X-Men: Days of Future Past (2014), Wolverine kembali memegang peran dominan. Ia kembali menjadi cameo dalam X-Men: Apocalypse pada tahun lalu.

Kehadiran Wolverine di setiap film X-Men, membuat fans menganggap Hugh Jackman sebagai aktor yang tak tergantikan sebagai mutan bercakar besi itu. Namun tak sedikit juga pihak yang menganggap franchise X-Men terlalu didominasi oleh Wolverine.

Taron Edgerton baru saja menyanggah berpeluang untuk tampil sebagai Cyclops di X-Men: Apocalypse.

Meskipun begitu, cukup menarik juga kalau kita mengikuti evolusi Hugh Jackman sebagai Wolverine dari masa ke masa. Karakternya dan penampilannya di masing-masing film memang tak selalu sama. Ada saja perubahan yang sangat terlihat baik secara kasat mata maupun secara tersirat.

Perubahan-perubahan itu membuat karakter Wolverine tak terlihat monoton meskipun muncul di setiap film X-Men. Bahkan hingga film Logan dirilis pun, penampilan Wolverine mengalami perubahan yang sangat drastis. Seperti apa itu? Simak selengkapnya berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

X-Men (2000)

Pertama kali muncul di film X-Men, Wolverine digambarkan sebagai petarung bawah tanah yang tak terkalahkan. Kala itu, penampilan Hugh Jackman masih belum sekekar sekarang. Seragam X-Men yang dikenakan Wolverine tak seperti dalam komik.

Namun begitu, ada garis kuning yang menjadi jejak seragam aslinya dari kisah komik dan serial animasi. Tak lupa juga cerutu yang menjadi ciri khasnya. Topengnya pun ditanggalkan karena sutradara Bryan Singer tak ingin sang mutan terlihat seperti badut.

Foto film trilogi X-Men (comicbookresources.com)

Perawakan Wolverine di film ini sangat menggambarkan wataknya dalam komik yang sangat egois dan mementingkan diri sendiri. Namun, di sini ia sangat peduli dengan Rogue, mutan muda yang ditemuinya sebelum mereka berdua diajak bergabung oleh X-Men. Benih-benih persaingan Wolverine dan Cyclops terhadap rasa cinta mereka kepada Jean Grey juga sudah mulai terlihat.

3 dari 10 halaman

X2: X-Men United (2003)

Tak ada perubahan yang sangat kentara dari Wolverine di film pertama dan film kedua X-Men. Di sini, Wolverine kembali mengenakan seragam X-Men dari film sebelumnya. Meskipun begitu, kita banyak melihatnya mengenakan kaus tanpa lengan di adegan awal. Potongan rambut Wolverine di X2: X-Men United juga lebih rapi ketimbang film pertamanya.

Di film ini, Wolverine sudah mulai menanggalkan sisi egoisnya dan lebih mementingkan keselamatan mutan-mutan muda X-Men. Ia bahkan secara terang-terangan mulai mengungkapkan cintanya pada Jean Grey yang disukainya sejak film pertama meskipun ia sempat ditipu oleh penyamaran Mystique.

4 dari 10 halaman

X-Men: The Last Stand (2006)

Dalam film ketiga X-Men ini, Wolverine tak banyak mengenakan seragam X-Men. Ia kembali mengenakan kaus tanpa lengan serta jaket coklat yang juga dipakai di dua film sebelumnya. Hugh Jackman membuat sedikit perubahan pada rambutnya meskipun tetap dengan style Wolverine. Seragam X-Men yang dipakainya di akhir film ini pun tak mengelami perubahan dari dua film sebelumnya.

Dalam film ini, Wolverine juga mulai menyadari pentingnya kerjasama tim dalam X-Men. Ia juga masih menyimpan rasa cintanya kepada Jean Grey yang sudah berubah sebagai Phoenix. Akhirnya, Wolverine harus mengorbankan perasaan cintanya itu di akhir film secara memilukan.

5 dari 10 halaman

X-Men Origins: Wolverine (2009)

X-Men Origins: Wolverine mengangkat kisah masa lalu Wolverine, di mana sang mutan terlihat menggunakan berbagai macam gaya. Mulai dari style abad ke-19, Perang Dunia II, hingga tentara Amerika di Perang Vietnam. Namun lagi-lagi, Hugh Jackman lebih banyak menggunakan kaus tanpa lengan serta jaket coklat yang desainnya lebih mirip dengan versi komik.

Tubuh Hugh Jackman dalam film bertema asal usul Wolverine ini juga terlihat lebih kekar dan sangat berbeda dengan versi sebelum-sebelumnya. Wolverine juga beberapa kali mengenakan busana kasual bergaya era 1970-an.

X-Men Origins: Wolverine (2009). (Amazon.co.uk)

Di sini, Wolverine yang digambarkan belum kehilangan ingatan sebelum X-Men, terlihat sangat berbeda sekali. Sosoknya lebih bijaksana dan lebih memiliki hati nurani. Ketika ia menyadari rekan-rekannya di Team X terlalu brutal, ia pun meninggalkan mereka dan menjalin hubungan dengan seorang wanita yang dicintainya.

6 dari 10 halaman

X-Men: First Class (2011)

Sejak awal film ini, Wolverine memang tak terlihat sama sekali. Namun penonton dibuat terkejut ketika wajah Hugh Jackman muncul di tengah film. Di sinilah kita bisa melihat untuk pertama kalinya Wolverine tampil sebagai cameo. Di situ, ia terlihat sangat kasual dengan busana yang tampak keren bagi pria tahun 1960-an.

Meskipun tampil kurang dari 30 detik, namun kalimat yang diucapkannya, tak dapat dilupakan fans. Saat Profesor X muda dan Magneto muda hendak merekrutnya, ia hanya berkata, "Go f**k yourself." Alhasil, adegan tersebut banyak dianggap sebagai salah satu cameo terbaik di film superhero.

7 dari 10 halaman

The Wolverine (2013)

Penampilan Wolverine di film kedua yang berjudul The Wolverine, tak meninggalkan kembali busana kebanggaan Hugh Jackman sebagai sang mutan, kaus putih tanpa lengan. Di sini, Hugh Jackman juga terlihat mulai banyak memamerkan otot-ototnya yang semakin kekar.

Jas hitam yang dipakai untuk adegan pemakaman juga tampak dominan. Terdapat juga jaket coklat yang menjadi ciri khasnya. Di sini, potongan rambut Hugh Jackman tampak lebih pendek ketimbang sebelumnya.

Sisi egois Wolverine dalam film ini masih terlihat jelas sejak awal film. Namun begitu, ia memiliki ikatan yang kuat dengan pria Jepang yang diselamatkannya pada saat Perang Dunia II. Tampak juga Wolverine sudah mulai move on dari Jean Grey setelah bertemu dengan wanita Jepang bernama Mariko Yashida.

8 dari 10 halaman

X-Men: Days of Future Past (2014)

Peran Wolverine kembali dominan di tim X-Men dalam film X-Men: Days of Future Past. Kali ini, Wolverine mengenakan seragam futuristik di awal film. Meskipun begitu, ia juga banyak memakai busana kasual era 1970-an ketika pikirannya berpindah ke tubuhnya di masa lalu.

Tumbennya, di sini Wolverine tak terlihat mengenakan kaus putih tanpa lengan kebanggaan Hugh Jackman. Namun, tubuh sang aktor yang semakin kekar masih tetap diekspos di awal film. Dalam film ini, ada sedikit uban di sisi rambut Wolverine, menandakan bahwa usianya sudah semakin tua.

Hadirnya Rogue dalam versi DVD dan Blu-ray X-Men: Days of Future Past, dianggap sebagai cara studio untuk menyenangkan penggemar komik.

Watak Wolverine di X-Men: Days of Future Past sudah tak terlalu egois. Ia lebih memedulikan nasib mutan dan umat manusia dengan merelakan dirinya pergi ke masa lalu. Bahkan, ketika ia bertemu dengan Profesor X muda, Wolverine berpesan agar Profesor X menjaga ketiga muridnya: Cyclops, Jean Grey, dan Storm.

9 dari 10 halaman

X-Men: Apocalypse (2016)

Dalam X-Men: Apocalypse, Wolverine tampil dalam sebuah adegan cameo. Berbeda dengan penampilannya di X-Men: First Class, kali ini Wolverine lebih brutal dan buas. Ia digambarkan baru pertama kali dijadikan sebagai objek eksperimen adamantium.

Di film ini, Hugh Jackman tak mengenakan baju. Namun penampilannya dibuat mirip dengan Wolverine dalam komik aslinya setelah menjadi korban eksperimen. Kepala dan tubuhnya terlihat dililit oleh semacam alat khusus. Wolverine dalam film ini digambarkan mengalami syok dan seperti tak memiliki perasaan sama sekali.

Topeng Hugh Jackman film Deadpool. (Marvel / Fox)

Sebagai tambahan, wajah Hugh Jackman juga muncul di franchise X-Men pada awal 2016 dalam film Deadpool. Wajahnya terpampang dalam sebuah topeng di akhir film.

10 dari 10 halaman

Logan (2017)

Sebagai film pamungkas Wolverine, Logan menggambarkan masa tua sang mutan bercakar besi. Di sini, sudah mulai terlihat banyak uban yang menghiasi rambut Wolverine. Busana yang dikenakannya pun cukup rapi, kemeja putih dengan jas. Maklum saja, ia dikisahkan sebagai supir online yang harus berhadapan dengan banyak klien.

Seperti halnya dalam X-Men Origins: Wolverine dan The Wolverine, Hugh Jackman kembali mengenakan kaus putih tanpa lengannya saat berakting di adegan laga. Namun, terdapat juga momen ketika ia menutupi kausnya itu dengan kemeja biru. Tampaknya, busana bukan menjadi satu masalah dalam film ini, mengingat kisahnya yang bertempat di tahun 2029.

Hugh Jackman dan Dafne Keen dalam film Logan. (20th Century Fox / thecriticalcritics.com)

Di film Logan, Wolverine lebih mementingkan keselamatan Profesor X dan teman barunya, Caliban. Ketika ia dihadapkan pada gadis kecil bernama Laura, ia sempat enggan membantunya. Namun seiring berjalannya waktu, Wolverine mulai menyadari betapa Laura sangatlah penting baginya dan kaum mutan yang mulai hampir punah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini