Sukses

The Last Word: Merayakan Kematian dengan Tawa

Film The Last Word memasang nama-nama besar di Hollywood, yakni Amanda Seyfried dan Shirley Maclaine.

Liputan6.com, Jakarta Film The Last Word dibuka dengan fragmen kehidupan wanita tua bernama Harriet (Shirley MacLaine) yang hampa, meski sebenarnya ia kaya raya. Tak cuma itu, ia juga hampir mati bosan. Maklum saja, di masa muda ia dikenal sebagai wanita karier aktif, sementara di usia senja ia bengong saja di sudut rumahnya. Jadilah, ia lebih banyak "merusuhi" pekerjaan koki dan tukang kebun pribadinya.

Sampai kemudian, ia membaca obituari yang ditulis oleh Anne (Amanda Seyfried). Satu pikiran nyeleneh terbersit di benak Harriet. Ia ingin Anne menuliskan obituarinya, sebelum ia dipanggil Yang Maha Kuasa.

The Last Word

Melihat hidup orang-orang kurang ajar bisa ditulis Anne dengan gemilang, ia yakin hidupnya yang membosankan ini juga bisa diubah menjadi sedemikian menggugah. Dan nenek tukang atur ini tak ingin orang menulis obituari saat ia tak lagi bisa merevisi tulisan tersebut.

Kedudukan Harriet yang terpandang di kantornya membuat Anne tak bisa menolak permintaan aneh ini. Masalahnya, orang-orang yang ia datangi tak bersedia memberinya satu hal baik pun tentang Harriet.

Tak ada jalan lain, di usia senjanya Harriet kemudian membuka lembaran baru dalam hidupnya. Mulai dari membantu anak bermasalah hingga bereksperimen dengan gaya hidup anak muda kekinian. Yang tak ia sangka-sangka, ternyata perjalanan ini tak hanya memberinya bahan untuk obituari, tapi juga sebuah petualangan dan persahabatan.

The Last Word

Film The Last Word, memasang nama-nama besar di Hollywood, yakni Amanda Seyfried dan Shirley Maclaine. Namun harus diakui, Shirley Maclaine adalah magnet utama dalam film ini.

Sebenarnya, gampang saja kesal pada sosok Harriet, nenek tua menyebalkan yang hobi mengatur plus sedikit rasis. Namun di tangan Shirley Maclaine, peran ini malah bisa jatuh sebagai sosok yang mengundang simpati. Ia mampu menyeimbangkan saat menampilkan "cangkang" Harriet sebagai sosok yang keras, namun juga piawai memperlihatkan sisi rapuh dan kekosongan yang dirasakan karakter ini.

The Last Word

Sementara itu, meski berbicara tentang kematian, The Last Word sesungguhnya merupakan film yang ringan, mengundang tawa, dan mudah dicerna. Dalam film ini, komedi tak hanya diposisikan sebagai bumbu, tapi juga hidangan pendamping dalam drama yang disajikan di film ini. Terutama dengan keberadaan Brenda (AnnJewel Lee Dixon), gadis kecil bermulut kasar yang berkali-kali mencuri perhatian dengan kehadirannya.

Dan rasanya mudah saja menangkap pesan yang ingin disajikan dalam film yang akan tayang di jaringan bioskop Cinemaxx dan CGV Blitz pada Rabu (19/4/2017) mendatang ini. Yakni, tak ada kata terlambat untuk memulai lembaran hidup baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.