Sukses

Free Fire, Tembak-tembakan Kocak ala Tahun 70-an

Premis Free Fire, memang terbilang sederhana. Namun, eksekusinya, terasa menyenangkan.

Liputan6.com, Jakarta Apa jadinya bila kita berada dalam satu ruangan penuh senjata bersama dengan orang-orang yang tidak bisa dipercaya?

Lihat saja yang terjadi pada dua pria Irlandia, Chris ( Cillian Murphy) dan Frank (Michael Smiley). Niatnya, mereka hendak membeli senjata api di pasar gelap melalui seorang broker cantik, Justine (Brie Larson). Pergilah mereka ke sebuah gudang terpencil, hendak menukar satu tas uang dengan senjata api dan peluru yang dijanjikan untuk mereka.

Di sana, mereka bertemu dengan para pedagang senjata api yang perlente, Ord, Vernon, dan Marrtin (Armie Hammer, Sharlto Copley, Babou Ceesay). Obrolan basa basi sok akrab di awal perjumpaan mereka, berubah menjadi teriakan penuh amarah begitu tahu isi koper ternyata tak sesuai dengan perjanjian.

Sialnya, dalam gudang tertutup ini, masing-masing orang yang penuh emosi ini memegang senjata api. Tak ayal, dalam sekejap ruangan yang semula sunyi senyap, berubah jadi arena tembak.

Dari sinilah, film Free Fire mulai bergulir. Seperti judulnya, timah panas dengan bebasnya berdesingan di udara. Kadang menyerempet tangan, lutut, atau malah bokong. Sementara rentetan kata makian dan ejekan berlompatan dari mulut mereka.

Premis Free Fire, memang terbilang sederhana. Namun, eksekusinya, terasa menyenangkan. Penonton tak hanya diajak untuk mencari tahu bagaimana konflik antar tokoh ini bakal berakhir, tapi juga menikmati bagaimana perseteruan ini berjalan.

Ya, sisi paling menarik adalah melihat bagaimana tokoh-tokoh ini saling membalas serangan yang dialamatkan padanya. Tak cuma lewat peluru, namun juga lewat semburan api, dan senjata tajam. Namun jangan bayangkan film ini menjadi begitu mengerikan. Pasalnya, ‘pertempuran’ mereka diwarnai oleh dialog-dialog kocak yang saling dilemparkan para pemainnya.

Hal lain yang patut mendapatkan pujian, adalah segi artistik film ini. Secara visual, film ini terbilang unik. Tak cuma lewat kostum era 70-an yang ngejreng, namun juga penggunaan palet warna kekuningan yang pas dengan suasana panas dalam film ini, sekaligus era retro dalam Free Fire. Detail berupa desingan tembakan dan selongsong peluru yang berjatuhan pun tetap dipertahankan, membuat film yang disutradarai oleh Ben Wheatley ini makin meriah.

Free Fire, bisa dibilang adalah sebuah film yang menarik untuk Anda yang menginginkan tontonan ringan yang menghibur, namun dengan ketegangan dalam level penonton dewasa. Free Fire telah ditayangkan di Cinemaxx dan CGV Cinemas sejak 18 Mei lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.