Sukses

Ternyata Ini 4 Sisi Gelap Karakter di Film Harry Potter

Beberapa kejahatan ini ternyata pernah dilakukan karakter protagonis di Harry Potter.

Liputan6.com, Jakarta Karya Harry Potter besutan J.K Rowling boleh saja telah berakhir. Novel terakhir yang berjudul Harry Potter and the Deathly Hollows diselesaikan JK Rowling 11 Januari 2007.

Film pertama Harry Potter, Harry Potter and the Philosopher's Stone rilis 2001 silam. Sukses dengan film pertama, Harry Potter pun terus membuai dengan cerita dari dunia sihirnya yang berdampingan dengan dunia manusia. Film Harry Potter dibagi menjadi tujuh judul sesuai novelnya.

Dalam film ketujuhnya, Harry Potter and the Deathly Hallows dibagi menjadi dua seri, sehingga ada delapan film yang digarap. Selama film dan novelnya dibuat, beberapa karakter digambarkan sebagai korban, termasuk ayah Harry Potter, James Potter.

Namun, ada sisi gelap dalam karakter protogonis Harry Potter yang tak banyak diketahui penggemar. Apa sajakah itu?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

James Potter

Tak ada yang menyangka karakter James Potter yang digambarkan sebagai penyihir bijaksana dan suami bertanggung jawab, juga ayah dari penyihir hebat, Harry Potter, adalah murid yang menyebalkan. Di novel dan film Harry Potter and the Half Blood Prince, James Potter ternyata pernah mem-bully Severus Snape.

James Potter dan Severus Snape dalam film Harry Potter (Pinterest)

James Potter yang dianggap sebagai murid teladan dan populer, mejadikan Severus Snape sebagai bahan olok-olok. Bahkan, saat mengetahui cinta Snape untuk Lily Venas, ibu dari Harry Potter, James terus menteror Snape.

Kehidupan Snape selama berada di Hogwarts berubah menjadi mimpi buruk. James Potter terus mengganggu Snape dalam berbagai kesempatan, termasuk membuatnya menjadi rendah diri.

3 dari 5 halaman

Draco Malfoy

Draco Malfoy menjadi pembantu Death Eater atau Pelahap Maut. Semua itu terjadi saat Lucious Malfoy memenjarakan Draco Malfoy, menyerahkan putranya kepada Lord Voldemort.

Draco Malfoy sempat membanggakan pekerjaan barunya kepada teman-temannya. Padahal, tugas Draco Malfoy sangat berat, yaitu membunuh Albus Dumbledore.

Draco Malfoy membuka pintu sekolah Hogwarts, membuat kekacauan dengan memasukkan pelahap maut. Draco Malfoy seolah menjadi korban dari orangtuanya, bangga sebagai pengikut Voldemort. Namun Draco sendiri ternyata tampak sangat kejam ketika berusaha membunuh Dumbledore.

4 dari 5 halaman

Peri Rumah Kreacher

Peri rumah Kreacher menunjukkan loyalitas kepada tuannya melayani keluarga Black dengan sepenuh hati. Kreacher dikenal keras kepala, hanya mau melayani dan berbuat baik kepada penyihir berdarah asli.

Itu semua dipelajari Kreacher dari tuannya, Regulus Black, saudara Sirius Black. Akhirnya, saat Kreacher melayani Sirius Black yang membela penyihir dari kaum Muggle (manusia biasa) dan berdarah campuran, Kreacher terlihat sangat kasar.

Kreacher, peri rumah yang membantu keluarga Sirius (Pinterest)

Akhirnya, Sirius pun bertindak kasar kepada Kreacher yang dianggap sebagai peri yang pembangkang. Bahkan, Sirius juga kerap kali menyiksa Kreacher yang lemah dan tak berdaya.

 

5 dari 5 halaman

Albus Dumbledore

Albus Dumbledore seolah menjadi kepala para penyihir dengan sosok yang bijak dan tenang. Namun ada sisi lain Albus Dumbledore yang tak bisa dilupakan penggemar Harry Potter. Albus Dumbledore rupanya melakukan berbagai cara untuk melindungi dunia sihir dari kehancuran. Salah satunya, mengorbankan orang lain.

Albus Dumbledore tak memberikan pembelaan saat Sirius Black dijatuhi hukuman untuk hal yang tidak dilakukannya. Saat kematian James dan Lily Potter, sahabatnya, Sirius Black mengejar pembunuhnya. Sialnya, ia yang dijadikan pelaku karena semua bukti mengarah kepadanya, membunuh Petter Pettigrew dan 12 Muggle.

Albus Dumbledore (Pinterest)

Akhirnya Sirius Black dijatuhi hukuman yang sangat kejam dan dikucilkan. Albus Dumbledore digambarkan hanya bergeming ketika mengetahuinya.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini