Sukses

Menyelami Kisah Miris di War for the Planet of the Apes

War for the Planet of the Apes merupakan bagian ketiga dari trilogi reboot dalam rangkaian film Planet of the Apes.

Liputan6.com, Jakarta - Waralaba film Planet of the Apes telah memberikan warna tersendiri sejak dirilisnya reboot (daur ulang) pada 2011 lalu. Tak terasa, film terbarunya yang berjudul War for the Planet of the Apes, akan segera tayang tahun ini.

War for the Planet of the Apes merupakan bagian ketiga dari trilogi reboot dalam rangkaian film Planet of the Apes dan merupakan kelanjutan kisah Caesar dari Rise of The Planet of the Apes (2011) dan Dawn of the Planet of the Apes (2014). Film ini dijadwalkan untuk tayang pertama kali di Indonesia pada 26 Juli 2017.

War for the Planet of the Apes. (20th Century Fox)

Pada 15 tahun lalu, sebuah kecelakaan dari percobaan ilmiah menghasilkan spesies kera cerdas (sebagaimana diceritakan dalam Rise) sekaligus virus yang membahayakan ras manusia. Simian Flu (flu kera), membuat manusia hampir punah dari muka bumi.

Sekumpulan kera cerdas lalu berkembang di hutan utara San Fransisco (sebagaimana diceritakan dalam Dawn), tanpa kontak dengan manusia hingga terjadilah kontak antar kedua spesies. Koloni manusia dan kera berusaha untuk hidup berdampingan. Namun, perdamaian itu dirusak oleh seekor kera bernama Koba yang ingin membalas dendam pada manusia karena dahulu pernah menyiksanya.

Konflik antara manusia dengan kera pun dimulai dan Caesar hadir sebagai pimpinan para kera yang menginginkan perdamaian. Namun, sepertinya konflik sudah makin memanas dan tidak bisa dipadamkan. Koloni manusia mengirimkan sinyal permintaan tolong dan ditanggapi oleh tentara AS di markas Joint Base Lewis-McChord pimpinan seorang Kolonel.

Woody Harrelson sebagai Kolonel di War for the Planet of the Apes. (Fox Entertainment Group)

Caesar membawa para kera untuk bersembunyi di hutan. Namun, selama dua tahun tentara pimpinan sang Kolonel terus mengejarnya tanpa hasil. Lalu, terjadilah peristiwa yang akan diceritakan dalam War of the Planet of the Apes.

Caesar dan kelompok kera yang dipimpinnya terpaksa berhadapan dengan pasukan tentara manusia yang dipimpin kolonel kejam dalam sebuah pertempuran dahsyat.

Setelah para kera mengalami kekalahan telak, Caesar bergumul dengan insting terdalamnya dan kemudian memulai perjalanan untuk membalaskan dendam kaumnya. Hingga akhirnya, Caesar dan sang kolonel saling berhadapan dalam pertarungan epik yang akan menentukan masa depan spesies masing-masing dan juga masa depan planet Bumi.

Simak juga video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Di Balik Layar

Sukses dengan Dawn, Matt Reeves, kembali dipercaya untuk menjadi sutradara War for the Planet of the Apes yang sukses banyak dipuji para kritikus. Komposer pemenang Academy Award, Michael Giacchino juga dilibatkan kembali dalam film ini. Urusan visual effect kembali ditangani tim Weta Digital.

Andy Serkis tentunya kembali memerankan tokoh utamanya, Caesar. Demikian juga Karin Konoval sebagai Maurice, orangutan kepercayaan Caesar. Terry Notary kembali memerankan Rocket, tangan kanan Caesar. Ditambah juga kehadiran Judy Greer sebagai Cornelia, isteri Caesar serta Toby Kebbell sebagai Koba.

War for the Planet of the Apes bakal memperkenalkan beberapa karakter baru, terutama peraih dua kali nominasi Academy Award, Woody Harrelson sebagai Kolonel, pimpinan para tentara yang hanya percaya dengan pertempuran hidup-mati dengan para kera. Mereka berpikir hal tersebutlah satu-satunya cara untuk dapat menyelamatkan sisa manusia yang masih bertahan di muka bumi.

War for the Planet of the Apes. (Fox Entertainment Group)

Selain itu, War for the Planet of the Apes juga akan memperkenalkan sosok Bad Ape yang diperankan Steve Zahn. Bad Ape adalah simpanse yang selama ini hidup sendiri dan punya tingkah laku kocak. Menjadi karakter kunci dalam film ini adalah gadis tuna wicara bernama Nova yang tanpa diduga akan menjadi menjadi penghubung antara manusia dan para kera. Nova diperankan oleh Amiah Miller.

Sebagaimana Rise dan Dawn, War for the Planet of the Apes dibuat dengan teknologi performance capture yang memungkinkan untuk merekam sekecil apa pun gerakan dan emosi dari aktor manusia menuju karakter animasi.

Andy Serkis, aktor performance capture kawakan yang memerankan Caesar, sempat mengatakan, "Para aktor mulai mengerti kalau performance capture tidak ada bedanya dengan akting dengan kostum dan make-up. Kau bukan mewakili karakter yang kau perankan, tapi kau menjadi karakter tersebut."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.