Sukses

Dianggap Hina Islam, Drama Korea Selatan Ini Dihujat

Drama Korea yang tayang di MBC ini dihujat karena dianggap menghina Islam.

Liputan6.com, Seoul - Sebuah karya yang beredar di industri hiburan biasanya diciptakan untuk tujuan menghibur semata, demi memenuhi hasrat penonton. Dalam membuat drama, biasanya sutradara dan penulis naskah juga tim produksi memasukkan berbagai unsur, termasuk budaya yang dianggap merepresentasikan kondisi tertentu.

Namun, ada beberapa hal yang dianggap tabu juga ternyata ada yang dimasukkan ke dalamnya, termasuk unsur agama. Sayangnya, masih ada drama yang ternyata dianggap menyalahgunakan simbol agama hingga dianggap menghina.

Salah satu adegan dalam drama Man Who Dies to Live.

Salah satunya, drama yang tayang di MBC bertajuk Man Who Dies to Live, diperankan oleh Choi Min Soo, Kang Ye Won, dan Shin Sung Rok. Choi Min Soo berperan sebagai Saeed Fahd Ali atau Jang Dal-koo.

Ceritanya mengenai seorang pria asal Korea Selatan yang ternyata berhasil menyelamatkan penguasa Timur Tengah. Sebagai balas budi, pria tersebut mendapatkan kekayaan melimpah. Perjalanan hidupnya setelah kaya raya pun berubah.

Beberapa adegan dalam drama ini dinilai menyerang umat muslim, khususnya lewat kehadiran beberapa simbol yang dianggap sakral. Di salah satu posternya, terlihat Choi Min Soo duduk dengan santai dengan kakinya yang terjulur. Sementara di depannya ada kitab yang terlihat persis seperti Alquran, kitab suci umat Islam.

Selain itu, di satu episode, terlihat sebuah adegan ketika seseorang tengah salat. Alih-alih melakukan dengan benar, terlihat seorang pria mendadak berhenti di tengah-tengah salat saat atasannya datang.

Menonton drama tersebut, beberapa penonton pun bereaksi. Mereka mengecam stasiun televisi Korea MBC yang memproduksi dan menayangkan drama yang dianggap melecehkan Islam.

Man Who Dies to Live (Pinterest)

Akun media sosial MBC ramai dengan berbagai pertanyaan dan kritikan pedas netizen, Minggu (23/7/2017). Beberapa dari mereka meminta drama tersebut segera dihentikan.

"Cerita fiktif atau bukan, seharusnya tim produksi lebih bijak dalam membuat drama. Harus melakukan riset terlebih dahulu agar tidak salah persepsi dan pandangan tanpa melukai suatu agama," tulis akun dengan nama Sara.

Pengguna lain dengan akun Jr's Donut menambahkan, "kau pikir ini hanya lelucon? Coba bayangkan perasaan umat Muslim menyaksikan agamanya seolah dijadikan bual-bualan seperti ini? Bagaimana bisa Alquran dijadikan seperti itu? Lebih baik segera dihentikan."

Simak juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.